Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Ganjar, Kita Jadi Sulit Mencari Nama Tokoh Cerita

16 Februari 2021   20:54 Diperbarui: 16 Februari 2021   21:14 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setuju!"

***

Perkara nama tokoh cerita ini sekarang sedang dalam sorotan masyarakat. Sebabnya, penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dilaporkan ke polisi karena memuat nama Ganjar sebagai nama tokoh cerita di buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar.

Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Forum Wali Murid Jawa Tengah mengadukan persoalan buku pelajaran yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ke Polda Jawa Tengah. Dasar dari pelaporan tersebut adalah atas dugaan kasus ujaran kebencian.

Koordinator Forum Wali Murid Jateng Tangguh Perwira mengatakan, pihaknya menduga adanya pelanggaran pidana terhadap perlindungan anak sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Bab III yang membahas hak dan kewajiban anak. Sebab, penggunaan soal dengan penyebutan nama Ganjar dalam buku pelajaran tersebut mengandung konotasi negatif. 

"Kami berharap Polda mengusut kasus penyebutan nama Ganjar dalam buku pendidikan agama Islam ini dan segera mengungkap apa sebenarnya motif di balik penyebutan nama Pak Ganjar," jelasnya di Mapolda Jateng, Senin (15/2/2021).

Sebagai pegiat literasi sekaligus guru (meskipun guru mengaji), saya menganggap apa yang dilakukan Forum Wali Murid Jawa Tengah itu benar-benar aneh dan di luar nalar normal. Mengapa nama Ganjar baru dipersoalkan sekarang, sementara bukunya sudah terbit tahun 2009.

"Jadi Pak Ganjar itu sekadar contoh sebuah nama di soal saja. Terbitnya tahun 2009. Sementara Pak Ganjar (Gubernur Jateng) mulai 2013. Jadi empat tahun sebelumnya," kata General Manager Tiga Serangkai, Mas Admuawan.

Kalau mereka mempertanyakan apa motifnya, ya tidak ada motif apapun selain nama Ganjar yang ada di buku tersebut cuma nama rekaan. Lagipula, nama Ganjar juga bukan nama khusus yang identik dan hanya dimiliki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Di Indonesia, mungkin ada jutaan penduduk yang bernama Ganjar, baik sebagai nama depan, tengah atau belakang.

Jika setiap nama yang dikonotasikan negatif, atau memerankan sosok antagonis dilaporkan ke polisi karena pasal ujaran kebencian, betapa banyaknya laporan yang bakal diterima aparat kepolisian kita.

Misalnya pemilik nama Elsa tersinggung namanya dicatut sebagai tokoh jahat, lalu melaporkan sutradara dan produser sinetron Ikatan Cinta. Bagaimana nanti kelanjutan sinetronnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun