Ada dua jenis alasan seseorang memutuskan hubungan dengan pasangan: Alasan tidak logis dan alasan logis.
Untuk alasan tidak logis, Kompasianer Mbak Irmina Gultom sudah menuliskan dengan begitu jelas dan gamblang di artikelnya: Tiga alasan Mainsream yang Gak Masuk Akal untuk Putusin Pacar.
Ada yang karena merasa pasangannya terlalu baik, butuh istirahat sejenak dari hubungan yang serius, sampai merasa paling bersalah.
Ya, memang ada jenis pasangan yang memutuskan hubungannya karena alasan-alasan tersebut. Namun, lebih seringnya lagi, seseorang memutuskan hubungan dengan pasangan karena alasan-alasan yang logis alias masuk akal.
Tanpa perkenalan lebih lanjut, mari kita selami langsung alasan logis kita harus memutuskan hubungan dengan pasangan:
Pasangan Memperlakukan Kita dengan Buruk.
Sangat jelas bukan? Siapa yang mau mempertahankan hubungan bila pasangannya memperlakukan dirinya sangat buruk?
Masalahnya, kita seringkali membiarkan pasangan memperlakukan kita dengan buruk, padahal kita tidak suka diperlakukan begitu. Seringkali kita memaklumi perlakuan buruk tersebut, dengan alasan sudah kadung cinta. Pret.
Seperti apa perlakuan tersebut?
Tidak hanya sebatas kekerasan fisik, tapi juga "kekerasan mental" yang membuat jiwa kita rapuh justru saat kita sedang menjalin hubungan. Di antaranya:
- Tidak diterima dan dihargai apa adanya
- Harus melakukan upaya (ekstra) untuk sekedar dilihat dan dihargai
- Diejek, dikritik, dan dipermalukan di depan orang lain,atau dengan kata lain tidak dihormati
- Tidak menerima dukungan fisik, mental dan emosional saat kita membutuhkannya
- Pasangan cenderung menghindari dan mengabaikan kita
- Pasangan melanggar dan tidak menghormati batasan yang sudah kita tetapkan dalam menjalin hubungan
Setiap poin di atas ibaratnya bendera merah. Bendera yang akan berteriak bahwa jika kita menerima perlakuan seperti itu, maka kita harus secepatnya memutuskan hubungan dengan pasangan.