Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Tak Ada Peramal yang Bisa Meramalkan Pergerakan Saham?

18 Januari 2021   08:10 Diperbarui: 21 Januari 2021   16:00 4173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyataannya, sampai sekarang belum ada peramal yang ikut bermain saham, atau minimal kita dengar mereka berinvestasi saham yang dapat memberi keuntungan. Bahkan, nyaris tidak pernah kita dengar ada masyarakat atau investor yang mendatangi peramal dan meminta nasihat mereka tentang investasi saham atau jual beli mata uang asing.

Tidak pernah terdengar Mbah Mijan atau Mbak You berkata,

"Ayo, beli saham A karena nilai sahamnya akan tinggi."

Atau berkata,

"Ayo, segera tukarkan mata uang asing ke Rupiah. Beberapa bulan lagi mata uang kita akan bernilai tinggi."

Tidak pernah sekalipun ada peramal yang berani berkata seperti itu.

Peramal Pantang Memperkaya Diri dari Hasil Ramalan yang Menguntungkan Dirinya

Mengapa?

Konon, hal ini berkaitan dengan salah satu pantangan peramal. Aku pernah mendengar, seorang peramal pantang memperkaya diri sendiri lewat ramalan mereka.  

Kalau kamu menonton film Avengers: End Game, ada satu adegan yang menjelaskan mengapa peramal tidak bisa meramal sesuatu yang berkenaan dengan kepentingan mereka sendiri. Di tengah-tengah pertempuran antara Avengers dan Thanos, Iron Man mendatangi Doctor Strange.

"Hei, kau bilang satu dari 14 juta kemungkinan kita akan menang. Katakan kalau ini saatnya," kata Iron Man.

"Jika kukatakan apa yang terjadi, itu tak akan terjadi," jawab Doctor Strange.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun