Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka untuk Motivasi

8 Januari 2021   21:01 Diperbarui: 8 Januari 2021   21:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Motivasi,

Hari ini aku punya pertanyaan khusus untukmu.

Begini, mengapa sih aku sulit sekali mempertahankanmu?

Mengapa kamu tidak mau tinggal bersamaku selamanya?

Tahu nggak, kamu itu satu-satunya hal yang paling kuharapkan.

Setiap saat aku mencarimu, di mana saja.

Kadang aku mencarimu dalam sebuah lagu. Kadang aku mencarimu dalam film. Kadang dalam buku, kutipan-kutipan milik orang-orang terdahulu. Kadang pula aku mencarimu dalam dongeng anak-anak.

Bahkan, aku mencarimu sampai jauh dalam diriku sendiri, berharap kamu mungkin ada di sana dan sedang bersembunyi untuk kutemukan.

Dear Motivasi,

Tahukah kamu, ketika aku menemukanmu segalanya menjadi berbeda.

Ketika aku menemukanmu, segalanya seperti berjalan ke arah yang benar.

Saat bertemu denganmu, seolah ada nyala api yang membakar semangatku. Keberadaanmu membuat diriku bisa bekerja dengan benar. Nyala apimu menuntunku menuju impian, tujuan dan keinginanku.

Namun, nyala apimu hanya bertahan beberapa saat saja. Seiring berlalunya waktu, nyala apimu mulai meredup. Dirimu mulai menjauh, perlahan mulai menghilang.

Aku mengerti, saat-saat seperti itu adalah tanda agar aku segera mengisi ulang batereimu, agar kamu dapat terus menyala.

Memang, hal itu biasanya segera kulakukan. Tapi, prosesnya yang terus berulang seringkali membuatku kelelahan.

Menjaga dirimu tetap dalam diriku sangat melelahkan.

Meneruskanmu kepada orang lain, bahkan lebih melelahkan lagi.

Dear Motivasi,

Apa yang dapat kulakukan untuk membuatmu tinggal selamanya?

Salam dariku yang selalu mencarimu.

***

Dear Himam yang tercinta,

Terima kasih sudah menceritakan keluh kesahmu. Aku merasa sangat terhormat bisa menjadi sesuatu yang paling kamu butuhkan dalam hidup.

Dear Himam,

Jika kamu membutuhkanku untuk sesuatu yang penting bagimu, dan jika kamu berjuang keras untuk membuat aku tetap hidup, ketahuilah apa yang kamu lakukan itu sebenarnya tidak sepenting yang kamu pikirkan.

Jadi daripada putus asa mencari diriku, pertama-tama cobalah untuk memahami mengapa kamu membutuhkan diriku sejak awal. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, "Mengapa aku membutuhkan motivasi?"

Jika kamu mengerti dan selalu mengingat pertanyaan 'mengapa' dan punya jawabannya, sesungguhnya aku tidak akan pernah meninggalkan dirimu.

Jika kamu berniat untuk menyampaikan diriku kepada orang lain, maka bantu mereka memahami pertanyaan 'Mengapa' dan jawabannya.

Himam yang baik,

Cara terbaik untuk menahan diriku, adalah berhenti mencariku. Alihkan energimu untuk membangun sesuatu yang lebih kuat dan permanen dariku. Inilah yang disebut Kebiasaan.

Jika kamu dapat membangun kebiasaan yang baik, percayalah aku akan selalu ada untukmu dan bersamamu, bahkan ketika kamu berjuang untuk menemukanku.

Semoga berhasil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun