Inilah yang disebut Feature Snippet, atau cuplikan pilihan. Fitur cuplikan ini mulai diperkenalkan Google dan menjadi salah satu faktor penentu pemeringkatan sejak 2017.
Agar konten dalam situs kita bisa dipilih Google menjadi cuplikan pilihan, kita harus membuat konten yang bisa menjawab pertanyaan yang kemungkinan besar ditanyakan oleh pembaca dan pengunjung internet. Membuat panduan cara kerja dan konten jenis tanya jawab, atau membuat konten berdasarkan istilah pencarian populer akan membuat konten kita kemungkinan besar dipilih Google menjadi cuplikan unggulan.
4. Optimasi Gambar dalam Konten
Salah satu kesalahan Blogger pemula adalah mereka cenderung suka memasukkan gambar-gambar dengan resolusi tinggi dalam konten yang mereka publikasikan. Dipikirnya pengunjung akan tertarik dengan tampilan gambar yang cemerlang. Padahal salah besar.
Praktik SEO saat ini memengaruhi pengembang situs web untuk menggunakan ukuran gambar dan teks alternatif yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan penelusuran. Tren ini diperkirakan akan berkembang lebih jauh di tahun mendatang karena orang-orang lebih mengandalkan gambar untuk membantu mereka menemukan dan memahami apa yang mereka cari secara online.
Untuk mengoptimasikannya, kita dapat memilih gambar yang memiliki kualitas baik dan sesuai dengan konten. Selain itu, pastikan untuk memberi label gambar dalam konten dengan nama file, serta menggunakan teks alternatif yang sesuai dengan judul atau tujuan konten, dan memperbarui peta situs kita dengan semua gambar.
Untuk meningkatkan visibilitas konten kita di Google Image, fokuslah pada pengguna dengan memberikan pengalaman yang menarik: buat halaman yang utamanya ditujukan untuk pengguna, bukan mesin telusur. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Berikan konteks yang baik: Pastikan konten visual kita relevan dengan topik halaman. Sebaiknya hindari penggunaan konten teks atau gambar yang tidak asli pada halaman.
- Optimalkan penempatan: Sebisa mungkin, tempatkan gambar di dekat teks yang relevan. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menempatkan gambar yang paling penting di bagian atas halaman.
- Jangan sematkan teks penting di dalam gambar: Hindari menyematkan teks dalam gambar, khususnya elemen teks penting seperti judul halaman dan item menu, karena tidak semua pengguna dapat mengaksesnya (dan alat terjemahan halaman tidak akan berfungsi pada gambar). Untuk memastikan konten Anda dapat diakses dengan mudah, biarkan teks dalam bentuk HTML dan berikan teks alternatif (alt teks) untuk gambar.
5. Situs yang Mobile Friendly
Karena semakin banyak orang menggunakan ponsel cerdas dan tablet mereka untuk mengakses internet, hasil pemeringkatan mesin pencari lebih banyak ditekankan pada situs yang ramah seluler. Google, misalnya, memperkenalkan pengindeksan "yang memprioritaskan seluler" pada tahun 2019. Pengindeksan ini berupaya memprioritaskan seluler daripada desktop sebagai versi utama halaman situs apa pun.
Itu artinya, situs kita seharusnya sudah ramah seluler. Selain itu, perlu dioptimalkan untuk interaksi seluler seperti menggesek dan menggulir. Semakin mobile-friendly situs kita, semakin besar peluang kita untuk mendapatkan peringkat konten yang tinggi di mesin pencari Google.
6. Optimasi Pencarian Suara
Menurut laporan terbaru, 71% orang lebih suka menggunakan asisten suara untuk melakukan pencarian di Google daripada repot mengetik pertanyaan mereka. Saat ini, hampir setiap perangkat seluler dilengkapi dengan asisten suara dan 20% dari semua pertanyaan sudah melalui pencarian suara. Persentase ini diyakini akan terus tumbuh seiring dengan semakin canggihnya teknologi pengenalan suara (voice recognition) dalam mesin kecerdasan buatan seperti Alexa, Siri dan Asisten Google.
Laporan terbaru juga menunjukkan 2 dari 5orang dewasa melakukan setidaknya satu pencarian suara sehari. Generasi Milenial khususnya, memimpin dalam pencarian suara, dengan 69% menggunakan pencarian suara secara teratur.