Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tren 2021: SEO Masih Penting untuk Sukses Blogging

6 Januari 2021   09:30 Diperbarui: 6 Januari 2021   09:46 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis konten dengan orientasi SEO harus terus belajar dan mengerti tren SEO yang terus berkembang (ilustrasi diolah pribadi melalui Canva

Kalau ingin tahu apa tren 2021 di bidang teknologi digital, satu hal yang pasti - SEO masih sangat penting dalam dunia blogging. Jelasnya, SEO masih akan mengarahkan lalu lintas pengunjung di situs kita untuk tahun-tahun mendatang. Apa saja tren 2021 dari SEO yang harus diperhatikan untuk sukses blogging?

***

Pada hari ini saat kamu membaca artikel ini, lebih dari 3,5 miliar pengguna internet melakukan pencarian setiap hari di Google. Dengan milyaran konten di internet, bagaimana caranya supaya konten kita bisa mudah ditemukan di hasil pencarian Google?

Jalan pintasnya adalah dengan memasang iklan di Google, atau kita kenal dengan sebutan Search Engine Marketing (SEM). Jalan panjangnya, kita bisa mengoptimalkan konten dan website kita supaya mudah ditemukan, yang kita kenal dengan istilah Search Engine Optimization (SEO).

Masalahnya, banyak yang menganggap SEO itu seperti mantra sihir yang sekali saja diucapkan bisa mengubah segalanya dan selamanya. Padahal Algoritma Google terus berkembang. Dibutuhkan ketekunan dan kerja terus-menerus untuk membangun dan mempertahankan posisi peringkat tinggi di hasil pencarian Google.

Agar website kita tetap terdepan dalam kurva SEO, kita perlu tahu faktor apa yang memengaruhi peringkat konten. Penulis konten dengan orientasi SEO harus terus belajar dan mengembangkan pengetahuan mereka setiap hari.

Faktor yang Memengaruhi Peringkat Hasil Pencarian Google

Tidak ada satu formula tunggal yang bisa mendaratkan situs kita ke halaman pertama hasil pencarian Google. Keberhasilan dalam SEO, memerlukan kombinasi dari beberapa faktor berbeda. Di antaranya faktor yang utama adalah:

Waktu

Kesuksesan tidak terjadi dalam semalam. Jangan pernah percaya jika ada yang memberi tips atau panduan SEO lalu menjanjikan website kita bisa berada di halaman pertama Google dalam waktu singkat. Tetaplah di jalur yang lurus dan seluruh kerja keras tersebut akan terbayar jika kita mengikuti metodenya dengan benar.  

UX dan UI

Pengalaman pengguna (UX) dan antarmuka pengguna (UI) tidak boleh diabaikan di situs kita. Jika diabaikan, pengunjung akan menekan tombol tutup di situs kita dan pergi dengan cepat.

Tren SEO untuk Sukses Blogging di Tahun 2021

Di luar kedua faktor di atas, kesuksesan situs kita agar bisa mendarat di halaman pertama pencarian Google juga dipengaruhi oleh tren pengguna internet. Setiap tahun, SEO selalu berkembang menuruti apa yang diinginkan pengguna internet. Seiring kemajuan teknologi dan algoritma Google yang semakin pintar, metode baru selalu muncul untuk menentukan peringkat. Berikut tren SEO agar kita sukses blogging di tahun 2021:

1. Membuat konten yang berkualitas

Dulu, orang beranggapan SEO itu tentang bagaimana memasukkan kata kunci sebanyak mungkin ke dalam konten. Tak peduli kontennya berkualitas atau tidak, sambungan antar kalimat tepat atau tidak, yang penting ada kata kunci di dalamnya.

Namun, tren pengguna internet sekarang berubah. Pengguna lebih menginginkan konten yang berkualitas daripada sekedar sebaran kata kunci.

Hal ini kemudian direspon algoritma Google dengan menerapkan aturan yang lebih ketat untuk mencegah penjejalan kata kunci dan duplikasi konten. Algoritme pencarian Google terus menjadi lebih baik dalam menemukan konten yang paling relevan untuk ditampilkan di bagian atas halaman hasil mesin pencari (SERPs).

Jadi, kalau ingin situs kita tampil di halaman pertama Google, fokuslah pada pembuatan artikel yang ditulis dengan baik dan isinya berkualitas.

2. Waktu Muat yang Cepat

Tidak ada yang rela menunggu lama, meskipun itu untuk orang tercinta. Begitu pula dengan kita saat membuka sebuah situs.

Ketika kita hendak mengunjungi sebuah website, tentunya kita berharap website tersebut akan cepat terbuka. Sebuah website yang lambat ibaratnya layanan pelanggan yang buruk.

Alih-alih menunggu dengan sabar, kita cenderung frustasi dan menutupnya. Tak peduli isinya menarik dan penting. Buang-buang waktu dan kuota internet saja.

Sebaliknya, website yang waktu muatnya lebih cepat akan memberikan kepuasan dan pengalaman terbaik bagi pengunjungnya sejak awal. Ujung-ujungnya, website tersebut bisa menarik lebih banyak pengunjung yang lain. Itulah mengapa mulai bulan April 2010 yang lalu, Google memasukkan kecepatan website (site speed/page speed) sebagai salah satu faktor penentu peringkat di mesin pencarinya.

Jadi, apabila kamu hendak membuat website, pertimbangkan faktor kecepatan website ini supaya tidak mengecewakan pengunjung websitemu. Semenarik apapun konten dalam situsmu, sebagus apapun desan dan tampilan situsmu, bila waktu muatnya lambat kemungkinan besar websitemu tidak akan laku!

Pengunjung akan berpikir dua kali untuk datang kembali atau merekomendasikan websitemu pada yang lain. Google pun akan membenamkan situsmu ke dasar pencarian, entah di halaman yang keberapa.

3. Feature Snippet (Cuplikan Pilihan)

Saat kita mencari topik tertentu hari ini di mesin pencari Google, kita akan menemukan kotak kecil informasi di bagian atas halaman mesin pencarian. Ini bisa berupa paragraf atau serangkaian poin-poin yang mencoba menjawab pertanyaan yang kita ketikkan. Beberapa bahkan berisi gambar dan kutipan.

Inilah yang disebut Feature Snippet, atau cuplikan pilihan. Fitur cuplikan ini mulai diperkenalkan Google dan menjadi salah satu faktor penentu pemeringkatan sejak 2017.

Fitur cuplikan pilihan menjadi salah satu faktor penentu pemeringkatan Google (dokpri)
Fitur cuplikan pilihan menjadi salah satu faktor penentu pemeringkatan Google (dokpri)

Agar konten dalam situs kita bisa dipilih Google menjadi cuplikan pilihan, kita harus membuat konten yang bisa menjawab pertanyaan yang kemungkinan besar ditanyakan oleh pembaca dan pengunjung internet. Membuat panduan cara kerja dan konten jenis tanya jawab, atau membuat konten berdasarkan istilah pencarian populer akan membuat konten kita kemungkinan besar dipilih Google menjadi cuplikan unggulan.

4. Optimasi Gambar dalam Konten

Salah satu kesalahan Blogger pemula adalah mereka cenderung suka memasukkan gambar-gambar dengan resolusi tinggi dalam konten yang mereka publikasikan. Dipikirnya pengunjung akan tertarik dengan tampilan gambar yang cemerlang. Padahal salah besar.

Praktik SEO saat ini memengaruhi pengembang situs web untuk menggunakan ukuran gambar dan teks alternatif yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan penelusuran. Tren ini diperkirakan akan berkembang lebih jauh di tahun mendatang karena orang-orang lebih mengandalkan gambar untuk membantu mereka menemukan dan memahami apa yang mereka cari secara online.

Untuk mengoptimasikannya, kita dapat memilih gambar yang memiliki kualitas baik dan sesuai dengan konten. Selain itu, pastikan untuk memberi label gambar dalam konten dengan nama file, serta menggunakan teks alternatif yang sesuai dengan judul atau tujuan konten, dan memperbarui peta situs kita dengan semua gambar.

Untuk meningkatkan visibilitas konten kita di Google Image, fokuslah pada pengguna dengan memberikan pengalaman yang menarik: buat halaman yang utamanya ditujukan untuk pengguna, bukan mesin telusur. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  1. Berikan konteks yang baik: Pastikan konten visual kita relevan dengan topik halaman. Sebaiknya hindari penggunaan konten teks atau gambar yang tidak asli pada halaman.
  2. Optimalkan penempatan: Sebisa mungkin, tempatkan gambar di dekat teks yang relevan. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menempatkan gambar yang paling penting di bagian atas halaman.
  3. Jangan sematkan teks penting di dalam gambar: Hindari menyematkan teks dalam gambar, khususnya elemen teks penting seperti judul halaman dan item menu, karena tidak semua pengguna dapat mengaksesnya (dan alat terjemahan halaman tidak akan berfungsi pada gambar). Untuk memastikan konten Anda dapat diakses dengan mudah, biarkan teks dalam bentuk HTML dan berikan teks alternatif (alt teks) untuk gambar.

5. Situs yang Mobile Friendly

Karena semakin banyak orang menggunakan ponsel cerdas dan tablet mereka untuk mengakses internet, hasil pemeringkatan mesin pencari lebih banyak ditekankan pada situs yang ramah seluler. Google, misalnya, memperkenalkan pengindeksan "yang memprioritaskan seluler" pada tahun 2019. Pengindeksan ini berupaya memprioritaskan seluler daripada desktop sebagai versi utama halaman situs apa pun.

Itu artinya, situs kita seharusnya sudah ramah seluler. Selain itu, perlu dioptimalkan untuk interaksi seluler seperti menggesek dan menggulir. Semakin mobile-friendly situs kita, semakin besar peluang kita untuk mendapatkan peringkat konten yang tinggi di mesin pencari Google.

6. Optimasi Pencarian Suara

Menurut laporan terbaru, 71% orang lebih suka menggunakan asisten suara untuk melakukan pencarian di Google daripada repot mengetik pertanyaan mereka. Saat ini, hampir setiap perangkat seluler dilengkapi dengan asisten suara dan 20% dari semua pertanyaan sudah melalui pencarian suara. Persentase ini diyakini akan terus tumbuh seiring dengan semakin canggihnya teknologi pengenalan suara (voice recognition) dalam mesin kecerdasan buatan seperti Alexa, Siri dan Asisten Google.

Laporan terbaru juga menunjukkan 2 dari 5orang dewasa melakukan setidaknya satu pencarian suara sehari. Generasi Milenial khususnya, memimpin dalam pencarian suara, dengan 69% menggunakan pencarian suara secara teratur.

Untuk mengoptimalkan SEO agar lebih ramah dengan penelusuran suara, kita harus memasukkan kata kunci yang lebih mirip dengan cara alami orang berbicara. Misalnya, seseorang mungkin melakukan penelusuran suara dengan bertanya, "Apa sungai terpanjang di dunia?"

Artikel dengan frasa atau kalimat panjang yang identik dengan pertanyaan tersebut akan merespons penelusuran suara tersebut lebih baik daripada artikel lain yang hanya menggunakan kata kunci singkat "sungai terpanjang di dunia". Itu karena orang lebih cenderung mengutarakan isi pikirannya sepenuhnya, tetapi lebih disingkat saat mengetik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun