Lihat saja Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta. Ia pernah dibuat galau, tergila-gila, bahkan rela di-PHP 12 tahun oleh Rangga, si misterius yang gemar menulis puisi. Masih ingat pula kutipan dari Pramudya Ananta Toer?
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis, suaramu abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kami mungkin tak semisterius dan memesona seperti Rangga yang diperankan dengan gantengnya oleh Nicholas Saputra. Namun, ada banyak hal yang menjadi kelebihan anak-anak persma yang tak bakal kamu temui dalam pribadi mahasiswa lainnya. Berikut beberapa kelebihan mahasiswa yang aktif di persma:
Anak Persma Romantis dengan Sejuta Kalimat Rayuan
Di persma manapun, para senior pasti selalu bersabda, "Banyak-banyaklah membaca!".Â
Tak heran apabila kami menjadi kutu buku. Bacaan kami begitu luas, termasuk sastra. Hal ini membuat kami memiliki referensi kalimat rayuan yang begitu banyak.
Walau tak segombal Sitok Srengenge atau Gabriel Garcia Marquez, rayuan kami dijamin mampu membuat siapapun incaran kami terbang ke awang-awang:
Kau hanya melihat satu pohon saja.Tidak melihat seluruh hutan. Jangan pertanyakan berapa banyak rinduku padamu, jelajahi seluruhnya, maka kau akan dapatkan jawabannya.
Hujan tak juga reda, seseorang yang biasa kusebut 'aku' saat berbicara denganmu, sedang melamun di balik jendela, berharap kau menyapa, sebelum rindunya kadaluarsa.
Dua kutipan rayuan diatas hanya sedikit contoh dari sekian banyak rayuan puitis yang bisa dibuat anak persma.
Anak Persma Terlatih Ditolak
Seperti judul lagu milik The Rain, 'Terlatih Patah Hati', kami juga terlatih untuk ditolak. Terlatih ditolak sama dengan pantang menyerah. Bayangkan, sudah membuat tulisan yang kami pikir bagus sekali namun kemudian ditolak redaktur dan dikembalikan untuk diperbaiki.
Apakah kami menyerah?