Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sejarah Vaksinasi Pertama di Dunia

1 Desember 2020   07:20 Diperbarui: 1 Desember 2020   08:59 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edward Jenner menyuntik James Phipps dengan materi cacar sapi untuk menghasilkan kekebalan terhadap penyakit cacar air (wellcomeimages.org/common)

Edward Jenner lahir pada 1749 di kota kecil Berkeley, Gloucesthershire, Inggris. Pada usia 8 tahun, Jenner disuntik inokulasi cacar dan berhasil mendapat kekebalan.

Setelah menerima gelar kedokteran dari Universitas St. Andrew, Jenner membuka praktik dokter di kampung halamannya. Reputasinya sebagai dokter dan ahli bedah cukup dikenal di antara para petani dan peternak susu di daerah tersebut.

Selama menjalani praktik di Glouchestershire, Jenner mengamati sebuah fenomena menarik terkait penyakit cacar. Suatu hari, seorang gadis pemerah susu datang kepadanya dan berkata,

"Saya tidak akan pernah menderita cacar, karena saya pernah menderita cacar sapi. Aku tidak akan pernah memiliki wajah yang jelek dan bercak bopeng."

Cacar sapi merupakan penyakit umum yang menyerang kulit sapi dan dan dapat ditularkan kepada manusia. Meski memiliki banyak kemiripan dengan penyakit cacar air, cacar sapi tidak berbahaya bagi manusia.

Jenner kemudian mengadakan observasi pada beberapa petani dan peternak susu sapi di daerah tersebut. Dalam pengamatannya, para petani dan peternak susu sapi yang terkena cacar sapi diketahui tidak pernah terkena cacar lagi. Dari sini Jenner kemudian mengambil kesimpulan bahwa menyuntikkan orang dengan virus cacar sapi bisa menjadi metode yang aman untuk mencegah penyakit cacar.

Pada bulan Mei 1796, Jenner memulai percobaan pertamanya dengan menyuntik James Phipps, putra tukang kebunnya yang berusia delapan tahun dengan materi cacar sapi. Seperti yang sudah ia duga, James Phipps terkena cacar sapi, tetapi segera sembuh.

Beberapa minggu kemudian, Jenner kembali menyuntik James Phipps, kali ini dengan materi cacar air. Sesuai prediksinya, anak itu tidak menampakkan tanda-tanda sakit cacar air. 

Secara etika kedokteran, apa yang dilakukan Edward Jenner memang salah meskipun teorinya tepat. Setelah melakukan beberapa penyuntikan lagi pada beberapa orang, termasuk putranya sendiri, dan mendapatkan hasil yang sama,  Jenner kemudian merangkum penelitian dan percobaannya tersebut dalam buku pendek berjudul An Inquiry into the Cause and Effects of the Variolae Vaccinae, yang dia terbitkan pada 1798.

Jenner menamai prosedur pencegahan penyakit cacar itu sebagai "vaccinae", dari akar kata latin "vacca" yang artinya sapi. Dan dengan demikian, vaksin pertama dalam sejarah muncul.

Prosedur Jenner berbeda dengan variolasi yang telah dipraktikkan selama bertahun-tahun sebelumnya. Dengan variolasi, virus cacar digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sedangkan dengan vaksinasi, yang digunakan adalah virus cacar sapi yang secara signifikan kurang berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun