"Salah besar, Pren," kata temanku itu sembari menyeruput kopinya.
Lantas, dengan lagak seperti seorang Guru Besar Kopi temanku kemudian menjelaskan.
"Minum kopi itu gak usah pakai gula. Menodai kemurnian rasa kopi. Minum kopi pakai gula adalah pengkhianatan terhadap rasa kopi. Orang seperti kamu yang minum kopi pake gula sudah merusak citra kopi".
Mendengar penjelasannya, aku hanya terdiam. Apa benar kebiasaan minum kopi pakai gula dianggap berkhianat terhadap rasa kopinya?
Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang minum kopi di warkop atau warteg yang selalu pakai gula, malah kadang lebih banyak daripada bubuk kopinya?
Mereka itu kalau dihitung secara kuantitas jelas lebih banyak daripada peminum kopi di kafe atau restoran mahal. Apakah mereka semua termasuk perusak citra kopi?
Entahlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H