"Bisakah lebih cepat lagi?" tanya Ip Man.
Tanpa menunggu jawaban, berturut-turut dilemparkannya batang rokok satu per satu ke berbagai arah, hingga rokok dalam bungkusnya itu habis. Semuanya berhasil ditendang Xiaolong.
Terakhir, dengan cepat Ip Man mengguyurkan air putih dalam gelas ke wajah Xiaolong. Tak kalah sigap, Xiaolong langsung menendang. Maksudnya agar arah air berbelok dan tidak mengenai wajahnya. Namun apa yang terjadi?
Guyuran air terpecah menjadi percikan-percikan kecil. Satu percikan mengenai wajah Xiaolong. Melihat kenyataan itu, Xiaolong kemudian keluar dari rumah Ip Man.
***
Gunakan Analogi Air dalam Prinsip Hidup Kita
Konon, kejadian ini menginspirasi Xiaolong, atau yang lebih kita kenal dengan nama populernya: Bruce Lee. Sifat air yang sangat lentur dan seimbang dijadikan Bruce Lee sebagai salah satu filosofi hidupnya yang populer hingga saat ini.
Air adalah keseimbangan. Metaforanya menangkap keseimbangan yang kita butuhkan dalam hidup.
Air tidak melihat ke kiri atau ke kanan. Air hanya merintis jalannya sebisa mungkin. Air beradaptasi, tetapi selalu bertahan. Bahkan saat istirahat, air masih perlahan menggerogoti sekitarnya.
Dalam bukunya Striking Throughts: Bruce Lee's Wisdom for Daily Living, Bruce Lee menjabarkan analoginya sebagai berikut:
Jadilah seperti air yang melewati celah-celah. Jangan terlalu tegas, tetapi sesuaikan dengan objeknya, dan Anda akan menemukan jalan keluar atau melaluinya. Jika tidak ada dalam diri Anda yang tetap kaku, hal-hal lahiriah akan terungkap dengan sendirinya.
Air tidak memiliki bentuk sendiri. Air menyesuaikan bentuknya seperti tempat di mana ia menempatinya. Jika kita memasukkan air ke dalam cangkir, bentuk air menjadi seperti cangkir. Masukkan air ke dalam botol, bentuk air mengikuti botol. Begitu pula dengan pikiran kita. Kosongkan pikiran, jadilah tanpa bentuk seperti air.