Berbeda dengan viewers yang perhitungannya dilakukan algoritma Kompasiana. Bila kamu meng-klik satu artikel, ini dihitung satu viewers. Kalau kamu meng-klik halaman kedua, ketiga dan seterusnya dari artikel yang sama, tetap saja algoritmanya Kompasiana menghitungnya sebagai satu viewers.
Sudah jelas kan perbedaannya? Makanya, jangan pernah mengandalkan sistem perhitungan viewers versi Kompasiana karena berbeda dengan hasil pageviews versi Google Analytics. Lagipula, mesin hitung viewers Kompasiana sering kali salah perhitungan karena tidak bisa update secara realtime.
Jadi, kalau kamu ingin mendapatkan K-Rewards yang banyak, buatlah artikel dengan jumlah kata yang banyak pula agar dapat dibagi menjadi banyak halaman. Selain itu, artikelmu juga harus menarik dan mampu memancing pengunjung untuk membaca seluruh halamannya.
Percuma kalau kamu menulis artikel yang panjang, tapi tidak menarik untuk dibaca. Pengunjung mungkin hanya akan meng-klik tautan artikelmu, dan begitu tahu artikelnya tidak menarik mereka langsung menutup tab browser-nya tanpa pernah menengok halaman berikutnya.
Sistem penghitungan pageviews ini juga bisa menjelaskan pertanyaan, mengapa ada Kompasianer yang merasa satu artikelnya mendapat banyak viewers, tapi reward yang didapatkan sedikit. Kemungkinan terbesarnya adalah artikel yang ditulisnya itu pendek, sehingga satu klik dari satu pengunjung hanya dihitung satu pageviews. Berbeda bila artikelnya panjang (dan menarik dibaca), kemungkinan besar satu pengunjung bisa menyumbang lebih dari satu pageviews.
Alasan utama mengapa Kompasiana menghitung perolehan K-Rewards berdasarkan pageviews adalah karena salah satu sumber pendapatan Kompasiana berasal dari iklan Google. Pendapatan dari iklan Google dihitung berdasarkan CPI (Cost Per Impression) atau CPM (Cost Per Thousand Impression).
Maksudnya, iklan dihitung dari setiap pageview yang terbuka oleh pengunjung. Semakin banyak pageview artinya semakin banyak pula iklan yang dilihat oleh pengunjung dan memungkinkan Kompasiana untuk mendapatkan fee atas setiap pageview yang di dapat.
Status Artikel
Faktor berikutnya yang sangat berpengaruh terhadap perhitungan K-Rewards adalah status artikel. Sejak awal 2019, Kompasiana hanya menghitung reward untuk artikel yang berstatus PILIHAN.
Artinya, sekalipun artikelmu mendapat banyak pageviews, tapi kalau tidak masuk kategori PILIHAN ya percuma saja, tidak akan dihitung perolehan reward-nya.
Syarat ini akhirnya memberi keuntungan tersendiri bagi Kompasianer Verifikasi Biru (KVB) atau yang sudah mendapat centang biru. Sejak setahun yang lalu Kompasiana memberlakukan kebijakan setiap artikel dari KVB secara otomatis masuk kategori PILIHAN, kecuali ada faktor-faktor lain yang membuat tim admin Kompasiana mencabut status PILIHAN.
Makanya, kalau ingin mendapat K-Rewards yang besar, usahakan akun Kompasianamu sudah mendapat centang biru?