Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nama Jalan Presiden Joko Widodo di Negara Kadal Gurun

20 Oktober 2020   16:27 Diperbarui: 20 Oktober 2020   16:28 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang terkena sindrom kadal gurun sering membenci segala sesuatu yang berbau Arab. Anehnya, kalau yang ke-arab-arab-an itu menguntungkan, mereka tiba-tiba tidak alergi lagi.

Seperti ketika nama Presiden Joko Widodo diabadikan jadi nama jalan di Abu Dhabi. Keluarlah segala puja dan puji setinggi langit, hingga nyaris mengultuskan sosok sang presiden itu sendiri. 

Meski Presiden Joko Widodo sendiri bukan satu-satunya tokoh Indonesia yang namanya diabadikan menjadi nama jalan. Tercatat, ada nama jalan Sukarno di Rabat, Maroko; jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda; jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdaam, Belanda; hingga jalan Munir di Den Haag, Belanda.

Mereka yang terkena sindrom kadal gurun juga mendadak lupa atau pura-pura tidak tahu letak geografis President Joko Widodo Street, yang notabene ada di negeri gurun tempat segala sesuatu yang berbau gurun atau Arab membuat alergi mereka kambuh.

Jadi, apa pelajaran yang bisa kita petik dari penamaan Presiden Joko Widodo sebagai nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab?

Selain kebanggaan sekaligus mencerminkan eratnya hubungan bilateral antara kedua negara, satu hikmah penting yang bisa kita ambil adalah "jangan membenci sesuatu secara berlebihan, sebagaimana jangan mencintai sesuatu secara berlebihan pula."

Kelak, siapa tahu sesuatu yang kita benci itu menguntungkan kita, dan yang kita cintai itu malah merugikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun