Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nama Jalan Presiden Joko Widodo di Negara Kadal Gurun

20 Oktober 2020   16:27 Diperbarui: 20 Oktober 2020   16:28 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nama Presiden Joko Widodo diabadikan sebagai nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (twitter@jokowi)

Eh, jangan langsung menuduh saya menghina kepala negara lho ya. Saya nulis ini berdasarkan fakta.

Kalian tahu kan, nama Presiden Joko Widodo diabadikan sebagai nama jalan. Tahu enggak di mana lokasi jalannya?

Jalan Presiden Joko Widodo (President Joko Widodo Street) terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area. 

Kawasan ini ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik. Nama jalan sebelumnya adalah Al Ma'arid Street (dalam bahasa Indonesia artinya ekshibisi/pameran) yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra. 

Nah, sudah tahu kan di mana kota tempat nama jalan itu berada?

Yup, di Abu Dhabi, ibukota negara Uni Emirat Arab (UAE).

Tahu di mana letak geografis negara UEA itu?

Di jazirah Arab. Tepatnya, UEA terletak di barat daya Asia dan dikelilingi Teluk Oman dan Teluk Persia di antara Oman dan Arab Saudi. Uni Emirat Arab adalah sebuah negara yang mempunyai dataran yang kering kerontang dan mempunyai padang pasir yang luas dengan gunung-gunung disebelah timur. 

Melihat wilayah negara ini yang dikelilingi padang pasir atau gurun yang kering kerontang, konon kata banyak penduduk dunia maya Indonesia terdapat spesies kadal khusus, namanya Kadal Gurun, atau biasa disingkat Kadrun.

Meski belum ada yang melihat langsung seperti apa bentuk kadrun itu, spesies kadal yang satu ini ternyata menimbulkan sindrom alergi tersendiri bagi sebagian orang Indonesia, yang sesuai namanya disebut Sindrom Kadal Gurun (Desert Lizard Syndrome). 

Gejalanya antara lain: otak tidak bisa diajak berpikir kritis, maunya menang sendiri, berstandar janda eh ganda, dan dari mulutnya sering keluar kata-kata yang tidak patut didengar sesuai adat ketimuran.

Orang yang terkena sindrom kadal gurun sering membenci segala sesuatu yang berbau Arab. Anehnya, kalau yang ke-arab-arab-an itu menguntungkan, mereka tiba-tiba tidak alergi lagi.

Seperti ketika nama Presiden Joko Widodo diabadikan jadi nama jalan di Abu Dhabi. Keluarlah segala puja dan puji setinggi langit, hingga nyaris mengultuskan sosok sang presiden itu sendiri. 

Meski Presiden Joko Widodo sendiri bukan satu-satunya tokoh Indonesia yang namanya diabadikan menjadi nama jalan. Tercatat, ada nama jalan Sukarno di Rabat, Maroko; jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda; jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdaam, Belanda; hingga jalan Munir di Den Haag, Belanda.

Mereka yang terkena sindrom kadal gurun juga mendadak lupa atau pura-pura tidak tahu letak geografis President Joko Widodo Street, yang notabene ada di negeri gurun tempat segala sesuatu yang berbau gurun atau Arab membuat alergi mereka kambuh.

Jadi, apa pelajaran yang bisa kita petik dari penamaan Presiden Joko Widodo sebagai nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab?

Selain kebanggaan sekaligus mencerminkan eratnya hubungan bilateral antara kedua negara, satu hikmah penting yang bisa kita ambil adalah "jangan membenci sesuatu secara berlebihan, sebagaimana jangan mencintai sesuatu secara berlebihan pula."

Kelak, siapa tahu sesuatu yang kita benci itu menguntungkan kita, dan yang kita cintai itu malah merugikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun