Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Seandainya Harmoko yang Jadi Menkominfo

16 Oktober 2020   07:06 Diperbarui: 16 Oktober 2020   07:27 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagai Menteri Penerangan, Harmoko yang bisa menentukan mana informasi yang patut didengarkan masyarakat (foto: Kompas/J.B. Suratno)

Menkominfo Jhonny G. Plate memang bukan tipikal seorang Harmoko yang tenang dan kalem. Tapi caranya mengendalikan informasi, menentukan mana yang fakta dan mana yang dusta hampir mirip dengan cara yang dilakukan Harmoko. Alih-alih introspeksi mengapa hoaks Omnibus Law muncul hingga menyebabkan terjadinya aksi demonstrasi yang berlarut-larut hingga sekarang, Menkominfo memilih jurus yang tak jauh beda seperti yang dilakukan Harmoko dan pemerintah Orde Baru: otoriter. 

Pernyataannya mengenai definisi hoaks sampai sekarang masih terngiang di telinga netizen. "Kalau pemerintah sudah bilang, versi pemerintah, itu hoaks, ya dia hoaks. Kenapa harus membantah lagi?"

Sedikit yang membedakan cara komunikasi pemerintah sekarang dengan pemerintah Orde Baru adalah waktu penyampaian informasi. Bila Harmoko menyampaikan informasi kebijakan pemerintah secara luas dan masif sebelum kebijakan itu menyentuh tangan rakyat, lain halnya dengan pemerintah sekarang.

Penjelasan mengenai Omnibus Law baru gencar dilakukan melalui ketikan jari tangan para pendengung di media sosial setelah RUU ini disahkan DPR dan aksi demonstrasi meletus di beberapa daerah hingga mengakibatkan korban berjatuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun