Terlepas dari mitos dan ramalannya, tidak semua penampakan komet diiringi dengan datangnya musibah. Misalnya saat komet Halley kembali melintas dan terlihat dengan sangat jelas oleh penduduk bumi pada Februari 1986, adakah bencana atau musibah yang terjadi saat itu?
Begitu pula dengan bencana alam, tidak selamanya didahului dengan penampakan lintang kemukus. Saat terjadi tsunami Aceh pada 2004, tsunami Pangandaran dan gempa bumi Yogyakarta pada 2006, adakah lintang kemukus yang terlihat masyarakat?
Bagaimana pula dengan meletusnya gunung Krakatau pada Agustus 1883, atau letusan gunung Merapi pada 2010, apakah ada lintang kemukus yang melintasi langit malam sebelumnya?
Satu-satunya potensi bahaya dari lintang kemukus itu terjadi hanya ketika lintasannya berpotongan dengan orbit bumi dan pada saat yang sama baik lintang kemukus dan Bumi sedang berada di titik potong tersebut. Tahu apa akibatnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H