Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lebih Baik Jadi Penulis atau YouTuber?

26 September 2020   22:33 Diperbarui: 27 September 2020   05:47 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis perbandingan penghasilan penulis dengan YouTuber (sumber data: Forbes)

Dari menulis 50 kata, kemudian meningkat jadi 100 kata, lalu 150 kata dan seterusnya. Di hari ketujuh latihan menulisnya, anakku bisa menulis hampir 300 kata. Sebuah pencapaian yang kuanggap sangat bagus untuk anak seusianya.

Meskipun, yah harus kuakui susunan kata dan kalimat maupun penempatan tanda baca masih belum begitu baik. Namun dari sisi bagaimana dia mengekspresikan ide dan mengeksekusi tema tulisan aku menilai anakku sudah kreatif dan bagus.

Seperti ketika dia mengekspresikan kesedihannya setelah aku mengajaknya membuang seekor kucing liar:

Rasa pedih kucing apabila tersakiti. Rata-rata orang-orang membuang kucing yang sudah keluar dari perut ibunya. Kenapa orang-orang melakukan itu pada kucing. Apakah kalian ingin sejak kecil kalian di tinggalkan oleh orangtua kalian, tidak bukan? Tetapi mengapa kalian membuang kucing yang sudah keluar dari perut ibunya, bayi kucing itu masih butuh ibunya untuk mengasuh.

Kucing liar lagi masuk rumah kalian, janganlah kalian usir kucing itu dengan ditendang atau dengan air, cukup kalian usir saja dengan tangan dan tidak sampai menyakitinya, apa kalian ingin kalian tinggal sendiri tidak ada yang menemani, mencari makanan di sampah seperti kucing, tidak punya tempat tinggal untuk istirahat sebentar, apa kalian mau? Tidak bukan?

Meski sudah mulai lancar menulis, kalau ditanya apa pekerjaan yang diinginkannya saat dewasa nanti, anakku selalu menjawab ingin jadi YouTuber! Sama dengan jawaban dari sebagian besar anak-anak di seluruh dunia.

YouTuber, Profesi Impian Anak Sekarang

Saat memperingati momen 50 tahun mendaratnya manusia di bulan dalam misi luar angkasa Apollo 11, lembaga survei Harris Poll atas nama Lego melakukan survei terhadap 3000 anak di 3 negara yakni Cina, Inggris dan Amerika Serikat. Survei yang dilakukan pada anak usia 8-12 tahun ini dilakukan dengan memberi kuisioner seputar eksplorasi luar angkasa.

Hasilnya, meski banyak anak yang menyatakan tertarik dengan misi luar angkasa, profesi Astronot bukan pilihan utama mereka saat dewasa nanti. Hanya anak-anak Cina yang lebih tertarik untuk menjadi Astronot (56%) dibanding 4 profesi lain yang ditawarkan dalam survei. Sedangkan anak-anak Inggris dan Amerika Serikat mengatakan mereka lebih ingin terkenal sebagai  YouTuber (30%) daripada menjadi Astronot (11%).

YouTube memang fenomenal. Kehadirannya mampu mengubah paradigma di bidang industri hiburan, sekaligus menciptakan profesi baru yang paling diminati anak-anak se-dunia.

"Setiap kali saya pergi ke sekolah, hal yang paling banyak dikatakan dari 90% anak-anak adalah, 'Saya ingin menjadi YouTuber,'" kata YouTuber DeStorm Power kepada situs Business Insider. "Mereka ingin menjadi bintang media sosial." 

Besarnya Penghasilan YouTuber Dari Konten yang "Sederhana"

Tak hanya sekedar ingin menjadi bintang media sosial, motivasi utama dari sebagian besar anak-anak (dan juga orang dewasa) yang ingin menjadi YouTuber adalah banyaknya pundi-pundi uang yang bisa mereka peroleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun