Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bila Ingin Berkata Kasar, Belajarlah Bahasa Surabaya

1 September 2020   23:59 Diperbarui: 24 Mei 2021   16:15 5054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski dianggap sebagai bahasa paling kasar, bahasa Surabaya menunjukkan karakter penutur yang tegas (ilustrasi diolah dari depositphotos.com)

Misalnya kata "jancuk", yang sering dianggap kata makian paling kasar. Kata ini mengalami transformasi menjadi lebih bersahabat apabila digunakan untuk menyapa teman yang sudah lama tidak bertemu. Contohnya:"

"Jancuk! Yo' opo kabarmu rek, suwe gak ketemu!"

Karena terbiasa dengan kosakata yang lugas dan cenderung kasar, kata-kata kasar dari bahasa daerah lain sering dianggap remeh. Seolah bagi arek Suroboyo, tak ada bahasa yang lebih kasar daripada bahasa Surabaya.

Itu sebabnya ketika KPAI menganggap kata "anjay" termasuk kata kasar/kata makian dan tidak bagus diucapkan anak-anak, teman-temanku yang orang Surabaya asli malah tertawa. Malah kata seorang teman, sebelum memutuskan mana kata yang kasar, belajarlah dulu bahasa Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun