Seandainya Bio Farma bisa mempercepat produksi vaksin, pertanyaan berikutnya yang mengemuka adalah apakah vaksin ini akan dibagikan secara gratis atau masyarakat harus membayar untuk mendapatkannya? Kalau harus membayar, berapa harganya?
Proses produksi vaksin baru tentu membutuhkan biaya yang sangat besar. Sangat riskan dan hampir mustahil apabila pemerintah maupun Bio Farma berbaik hati membagikan vaksin Covid-19 secara cuma-cuma. Kecuali ada lembaga donor yang bersedia menyumbang modal dan tidak meminta imbal balik apapun. Tapi, sepertinya kondisi ini hanya bisa terjadi di dunia fiksi.
Inilah yang saya maksud potensi kesenjangan sosial yang baru itu, seperti yang saya gambarkan dalam kisah rekaan di atas. Masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 seolah mendapatkan privilige, sementara bagi mereka yang belum diimunisasi corona harus menerima perlakuan yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H