Datangnya virus corona seperti menjadi hakim yang adil. Dunia pun seolah menjadi terbalik. Kini, hampir sepanjang tahun siswa akan belajar dari rumah dan diawasi langsung orangtua mereka.
Tak hanya menjadi pengawas, orangtua juga harus bisa mengajar, melatih, mendidik, membina, dan yang paling penting adalah memberi contoh bagi anak-anak mereka sendiri. Karena, bukankah pada dasarnya guru adalah sosok yang bisa digugu dan ditiru?
Praktis, selama pandemi Covid-19 orangtua harus menjadi guru di rumah sehari penuh. Padahal sebelumnya, mereka menggantungkan pengajaran dan pendidikan anak-anak pada guru di sekolah.
Tapi, menjadi guru bagi anak sendiri ternyata tidak semudah mengucapkan kata-kata motivasi. Banyaknya waktu luang, rasa bosan hingga longgarnya pengawasan orangtua membuat anak-anak mulai bertingkah. Orangtua, apalagi mereka yang sibuk bekerja mulai tidak bisa mengontrol perilaku dan budi pekerti anak-anak terutama yang menginjak usia remaja.
Pembelajaran jarak jauh pada  akhirnya menyadarkan orangtua, bahwa penghargaan dan penghormatan pada profesi guru harus lebih dikedepankan daripada menuruti kecengengan putra-putri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H