Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hai Kompasiana, Niat Enggak Sih Bikin Program Narativ?

23 Juli 2020   23:29 Diperbarui: 23 Juli 2020   23:20 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayang sekali, jika cara pemberitahuan atau konfirmasinya seperti ini justru akan merugikan ketiga belah pihak (ilustrasi Narativ: Kompasiana)

Mengenal Program Narativ Kompasiana

Ketika Kompasiana memperkenalkan program Narativ beberapa waktu lalu, dengan antusias aku langsung mendaftar. Narativ adalah merupakan bentuk optimasi dari program content marketing yang telah lama diadopsi Kompasiana.

Lewat program ini, baik para pengiklan (brand) dan penulis Kompasiana (Kompasianer) dapat bekerjasama dalam pembuatan dan pendistribusian konten di Kompasiana maupun di saluran media sosial lainnya.

Sebagai social blogging atau platform blog bersama, sudah lama Kompasiana menjadi media pilihan bagi brand atau perusahaan yang ingin mengiklankan produk maupun program kampanye lainnya. Selain iklan visual di dalam antarmuka pengguna (User Interface/UI) Kompasiana, brand juga dapat bekerjasama membuat konten pemasaran berupa artikel.

Sebelum adanya Narativ, Kompasiana sudah punya program Content Affiliation. Kerangka kerjasamanya mirip, yakni Kompasianer diminta untuk menulis artikel di Kompasiana dengan tema tertentu yang dikehendaki pengiklan. Berbeda dengan Narativ yang cakupan distribusi kontennya lebih beragam, program Content Affiliation hanya mewajibkan Kompasianer yang terpilih (ikut serta) untuk menulis artikel di Kompasiana saja.

Keanehan Pada Narativ Edisi Perdana

Kembali pada Narativ, setelah mendaftarkan diri dengan mengisi data yang diperlukan di microsite Narativ, beberapa minggu kemudian aku mendapat notifikasi di Kompasiana bahwa akun Kompasianaku terpilih ikut serta. Namun, setelah aku cek di menu Narativ, masih belum ada program kerjasama yang tersedia.

Hari demi hari berlalu, tidak ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai program ini. Mendadak saja, siang tadi (23/7) aku mendapat email dari Pengelola Kompasiana bahwa akun Kompasianaku terpilih ikut serta dalam program Narativ perdana.

email pemberitahuan keikutsertaan program Narativ (dokpri)
email pemberitahuan keikutsertaan program Narativ (dokpri)

Dear Kompasianer,
Kompasiana memilih dan telah mengirimkan penawaran kepada Anda untuk ikut serta dalam program Narativ.
Mohon segera cek penawaran tersebut di menu Narativ pada akun Kompasiana Anda dan konfirmasi apakah Anda bersedia atau menolak penawaran tersebut.
Masa berlaku penawaran akan habis dalam 24 jam sejak dikirimkan dan hilang dari menu Narativ pada akun Anda secara otomatis.

Jadi, jangan sampai kelewatan kesempatan untuk mengikuti program Narativ.
Terima kasih.

Perhatikan kalimat yang aku tulis tebal berwarna merah itu. Keren kan?

Seperti di film-film Mission Impossible. Setiap kali Ethan Hunt menerima pesan lalu membacanya, pesan itu akan lenyap dalam hitungan detik. Kaset rekaman pesannya akan otomatis terbakar.

Sayang, fitur penghilang pesan/konfirmasi penawaran ini justru jadi bumerang bagi Kompasiana sendiri.

Masa Berlaku Penawaran yang Singkat Bisa Jadi Bumerang Bagi Kompasiana

Bayangkan saja, aku menerima email konfirmasi ini pada Kamis siang (23/7). Setelah membaca email tersebut, aku langsung membuka akun Kompasiana dan mengecek menu Narativ.

Di sana, memang benar ada penawaran program pembuatan konten. Tapi.....tidak ada tombol konfirmasi, atau keterangan lebih lanjut bagaimana cara mengikuti program ini jika Kompasianer yang terpilih tidak menemukan tombol konfirmasinya.

Di menu Narativ, tertulis bahwa periode kampanye berlangsung mulai 22 -- 31 Juli 2020. Di bawahnya, tertulis dengan tinta merah bercetak tebal:

Masa Waktu Anda untuk mengikuti campaign ini sudah habis.

Baru menerima email tapi masa waktu konfirmasi sudah habis (dokpri)
Baru menerima email tapi masa waktu konfirmasi sudah habis (dokpri)

Sangat aneh, dan kalau boleh kukatakan sangat konyol.

Bagaimana mungkin Kompasiana membuat program kerjasama pembuatan konten dengan model seperti ini?

Dalam email pemberitahuannya, Kompasiana mengatakan masa berlaku penawaran akan habis dalam waktu 24 jam sejak dikirimkan.

Ini yang membingungkan. Yang dimaksud sejak dikirimkan itu apakah dihitung dari waktu pengiriman program di menu Narativ, atau sejak Kompasianer menerima email pemberitahuan?

Kalau masa 24 jam dihitung dari waktu pengiriman program di menu Narativ, aku sedikit maklum dan mengerti mengapa ada tulisan berwarna merah yang memberitahu masa waktu mengikuti campaign sudah habis.

Tapi kalau masa 24 itu dihitung dari waktu Kompasianer menerima email, aku berani bilang edisi perdana Narativ ini benar-benar sangat konyol dan memalukan. Bagaimana mungkin masa berlaku penawaran dikatakan habis sementara emailnya baru saja kuterima?

Lagipula, penentuan masa berlaku penawaran yang hanya 24 jam ini juga sangat tidak efektif. Kompasiana seolah tidak memberi waktu yang cukup bagi Kompasianer untuk memikirkan lebih jauh penawaran yang tersedia.

Mengapa masa penawaran itu tidak mengikuti masa campaign saja? Jadi, selama masa campaign itu berjalan, setiap Kompasianer yang terpilih bisa mempertimbangkan keikutsertaan mereka.

Sepengalamanku menjadi penulis konten, aku belum pernah menjumpai model kerjasama dengan masa waktu konfirmasi yang begitu singkat. Biasanya, pihak brand atau pengiklan memberi waktu minimal 48 jam agar aku bisa mempertimbangkan dengan baik kerjasama yang ditawarkan.

Dalam masa waktu itu, aku bisa memikirkan konsep artikelnya, mencari bahan atau bila perlu riset data-data yang dibutuhkan. Jadi, ketika aku menerima penawaran tersebut, aku sudah punya bahan baku yang siap pakai.

Bagiku, Narativ adalah program yang sangat bagus. Melalui program ini, Kompasiana memberi kesempatan bagi setiap Kompasianer untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yang membutuhkan keterampilan menulis mereka, agar dapat membuat konten pemasaran yang berkualitas.

Sayang sekali, jika cara pemberitahuan atau konfirmasinya seperti ini, justru akan merugikan ketiga belah pihak. Kompasiana sebagai platform, Kompasianer sebagai penyedia jasa dan brand atau pengiklan yang menawarkan kerjasama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun