Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Siapa yang Mau Mencoba Vaksin Covid-19 Buatan Cina?

21 Juli 2020   08:41 Diperbarui: 21 Juli 2020   08:39 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar gembira datang dari negeri Cina. Perusahaan farmasi dan bioteknologi Sinovac Life Sciences Co, Ltd (Sinovac Biotech) telah mengirim sample vaksin corona untuk diuji klinis di Indonesia. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengakui vaksin Sinovac Biotech itu saat ini sedang dilakukan uji klinis di Indonesia.

"Iya memang vaksin Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma," ujar Arya dalam keterangannya, Senin (20/7/2020).

Arya menjelaskan, setelah melewati uji klinis, maka vaksin tersebut akan diproduksi di Indonesia. Menurut dia, banyak negara di dunia yang mengajak Indonesia untuk mengembangkan vaksin corona.

"Jadi Bio Farma memang posisinya di kalangan internasional dan dunia vaksin memang terkenal dan dianggap mampu melakukan pembuatan dan uji klinis. Jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan," kata Arya.

Sekilas Tentang CoronaVac, Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Sejak pandemi Covid-19 merajalela di seluruh dunia, tidak kurang dari dua lusin upaya penelitian yang sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin pelindung terhadap virus corona baru yang menyebabkan Covid-19. Sinovac Biotech termasuk salah satu perusahaan yang berada di garis depan penelitian vaksin corona.

Sinovac telah memprakarsai pengembangan vaksin bernama CoronaVac sejak Januari lalu dan diberikan persetujuan untuk melakukan uji klinis fase 1 dan 2 di Cina yang dimulai pada bulan April. 

Pada pengujian tersebut, para peneliti Sinovac mengklaim vaksin buatan mereka dapat menginduksi antibodi penawar pada "di atas 90%" orang yang diuji  selama 14 hari setelah menerima dua suntikan dalam dua minggu terpisah.

Hasil pengujian awal itu didapatkan pada studi terkontrol plasebo tahap 1 yang dilakukan terhadap 143 pasien, dan studi terkontrol plasebo tahap 2 yang dilakukan terhadap 600 pasien. 

Studi terkontrol plasebo adalah cara untuk menguji terapi medis di mana satu kelompok subjek menerima perawatan untuk dievaluasi, kelompok kontrol terpisah menerima perawatan "plasebo" palsu yang secara khusus dirancang untuk tidak memiliki efek nyata. Plasebo paling sering digunakan dalam percobaan buta, di mana subyek tidak tahu apakah mereka menerima pengobatan nyata atau plasebo.

"Penelitian fase 1&2 kami menunjukkan CoronaVac aman dan dapat memicu respons kekebalan," kata CEO Sinovac Weidong Yin, dalam sebuah pernyataan.

Untuk keperluan pengujian klinis tahap 3, Sinovac menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan bioteknologi di beberapa negara yang dilanda pandemi. Selain Indonesia, Sinovac sudah bekerja sama dengan Brasil melalui Instituto Butantan sejak 10 Juli lalu.

Instituto Butantan merupakan produsen vaksin imunobiologis terkemuka di Brasil. Perusahaan ini akan mensponsori uji coba vaksin CoronaVac fase 3 yang bertujuan mendukung lisensi produknya. 

Rencananya, pengujian klinis tahap 3 yang dilakukan Instito Butantan ini akan merekrut hampir 9.000 profesional kesehatan yang bekerja di  fasilitas khusus COVID-19 di 12 lokasi klinis yang berlokasi di beberapa negara bagian di Brasil.

Perlombaan Uji Coba Fase 3 Untuk Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Selain Sinovac, Universitas Oxford dan mitra farmasinya AstraZeneca juga baru saja memulai uji coba Fase 3 yang lebih besar. Fase ini merekrut 10.000 peserta uji coba di Inggris, sekitar 5.000 di Brasil, dan 2.000 di Afrika Selatan. Selain ketiga negara tersebut, AstraZeneca juga berencana melakukan ujicoba klinis fase 3 di Amerika Serikat dengan target sebanyak 30.000 peserta.

Para peneliti Oxford juga berencana melakukan uji coba, yang mereka sebut "percobaan tantangan". Dalam pengujian ini, peserta pengujian berusia muda yang sehat akan divaksinasi kemudian secara sengaja diinfeksi dengan virus SARS-CoV-2. Eksperimen semacam ini dapat dengan cepat mengungkapkan seberapa efektif suatu vaksin, tetapi dinilai kontroversial untuk Covid-19 karena seseorang dapat tertular dan menjadi sakit sementara perawatan yang efektif belum tersedia.

Siapa yang Mau Mencoba Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac?

Bagaimana dengan Indonesia?

Baik Kementerian Kesehatan maupun Kementerian BUMN yang mendatangkan vaksin CoronaVac dari Sinovac Biotech tidak mengungkapkan berapa banyak peserta yang dibutuhkan atau direkrut untuk pengujian klinis fase 3 ini. Arya Sinulingga hanya mengatakan vaksin buatan Sinovac perlu dilakukan ujicoba untuk mengetahui apakah vaksin tersebut cocok dengan virus corona yang saat ini beredar di Indonesia.

Pertanyaannya, siapa yang mau menjadi peserta ujicoba klinis tersebut? Jika ada yang bersedia, apakah pemerintah akan memberi jaminan atau kompensasi, baik dari sisi perawatan maupun finansial?

Seandainya boleh mengusulkan, pemerintah bisa merekrut warga yang selama ini meremehkan dan bahkan percaya bahwa virus corona itu tidak berbahaya dan hasil dari konspirasi. Ini sekaligus menjawab tantangan pihak-pihak yang selama ini mengaku tidak takut pada virus corona.

Jadi, daripada hanya bisa berkoar di media sosial, masyarakat yang mengaku tidak takut dan menganggap remeh virus corona lebih baik mendaftarkan diri jadi peserta ujicoba vaksin CoronaVac dari Cina ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun