Untuk keperluan pengujian klinis tahap 3, Sinovac menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan bioteknologi di beberapa negara yang dilanda pandemi. Selain Indonesia, Sinovac sudah bekerja sama dengan Brasil melalui Instituto Butantan sejak 10 Juli lalu.
Instituto Butantan merupakan produsen vaksin imunobiologis terkemuka di Brasil. Perusahaan ini akan mensponsori uji coba vaksin CoronaVac fase 3 yang bertujuan mendukung lisensi produknya.Â
Rencananya, pengujian klinis tahap 3 yang dilakukan Instito Butantan ini akan merekrut hampir 9.000 profesional kesehatan yang bekerja di  fasilitas khusus COVID-19 di 12 lokasi klinis yang berlokasi di beberapa negara bagian di Brasil.
Perlombaan Uji Coba Fase 3 Untuk Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Selain Sinovac, Universitas Oxford dan mitra farmasinya AstraZeneca juga baru saja memulai uji coba Fase 3 yang lebih besar. Fase ini merekrut 10.000 peserta uji coba di Inggris, sekitar 5.000 di Brasil, dan 2.000 di Afrika Selatan. Selain ketiga negara tersebut, AstraZeneca juga berencana melakukan ujicoba klinis fase 3 di Amerika Serikat dengan target sebanyak 30.000 peserta.
Para peneliti Oxford juga berencana melakukan uji coba, yang mereka sebut "percobaan tantangan". Dalam pengujian ini, peserta pengujian berusia muda yang sehat akan divaksinasi kemudian secara sengaja diinfeksi dengan virus SARS-CoV-2. Eksperimen semacam ini dapat dengan cepat mengungkapkan seberapa efektif suatu vaksin, tetapi dinilai kontroversial untuk Covid-19 karena seseorang dapat tertular dan menjadi sakit sementara perawatan yang efektif belum tersedia.
Siapa yang Mau Mencoba Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac?
Bagaimana dengan Indonesia?
Baik Kementerian Kesehatan maupun Kementerian BUMN yang mendatangkan vaksin CoronaVac dari Sinovac Biotech tidak mengungkapkan berapa banyak peserta yang dibutuhkan atau direkrut untuk pengujian klinis fase 3 ini. Arya Sinulingga hanya mengatakan vaksin buatan Sinovac perlu dilakukan ujicoba untuk mengetahui apakah vaksin tersebut cocok dengan virus corona yang saat ini beredar di Indonesia.
Pertanyaannya, siapa yang mau menjadi peserta ujicoba klinis tersebut? Jika ada yang bersedia, apakah pemerintah akan memberi jaminan atau kompensasi, baik dari sisi perawatan maupun finansial?
Seandainya boleh mengusulkan, pemerintah bisa merekrut warga yang selama ini meremehkan dan bahkan percaya bahwa virus corona itu tidak berbahaya dan hasil dari konspirasi. Ini sekaligus menjawab tantangan pihak-pihak yang selama ini mengaku tidak takut pada virus corona.
Jadi, daripada hanya bisa berkoar di media sosial, masyarakat yang mengaku tidak takut dan menganggap remeh virus corona lebih baik mendaftarkan diri jadi peserta ujicoba vaksin CoronaVac dari Cina ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H