Jujur saja, di luar apresiasi yang diberikan aku sendiri tidak merasa seperti itu. Aku senang dan bisa menulis dengan cepat saat gelombang inspirasi menghantam kepalaku. Tapi, kepribadian kelinci ini seringkali gelisah. Dia ingin istirahat, tidur siang yang nyaman alih-alih memikirkan dan mengerjakan tugas yang dibebankan.
Saat sisi kelinci itu memudar, sementara garis finish sudah tampak di depan, apa yang seharusnya kulakukan?
Pada saat seperti ini, aku ingat dengan nasihat Stephen King seperti yang sudah pernah kutulis sebelumnya,
"Satu kata setiap saat".
Ya, satu kata yang terlintas di kepala langsung kutulis. Bagaimana bila aku kehabisan kata-kata?
Berhenti.
Ambil nafas panjang, jauhi laptop singkirkan pena dan buku. Lalu kembali dengan kata-kata berikutnya. Ibarat langkah kura-kura, satu demi satu kata-kata yang kutulis itu akhirnya akan membentang hingga aku bisa melihatnya sebagai artikel yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H