Di tengah-tengah krisis, akhirnya kita mulai menyesuaikan kebiasaan kita dengan berbagai kendala yang baru muncul, termasuk segala macam aturan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.Â
Pada tahap ini, kita mulai merenungkan dan membandingkan kehidupan sebelum pandemi dan selama pandemi.
Merasa bosan akibat isolasi, kita mulai beralih ke berbagai kegiatan kreatif, seperti memasak atau membuat kue. Ada juga yang mungkin membuat jurnal untuk menghilangkan stres dan mendokumentasikan kehidupan sehari-hari baik lewat foto maupun tulisan selama waktu yang tidak biasa.Â
Tidak peduli bagaimana kehidupan seseorang dipengaruhi, setiap orang menemukan cara mereka sendiri untuk memperbaiki dan mengelolanya.
Tahap Evaluasi Ulang
Ketika krisis mulai mereda, kita mengevaluasi kembali bagaimana cara kita merespons dan apa yang harus dilakukan untuk maju. Kebiasaan apa yang harus dijaga? Dan mana yang perlu dibuang?
Kita berpikir tentang apa yang penting. Kita fokus pada apa yang paling penting. Kebanyakan kita mulai membuang kebiasaan lama yang dianggap menjadi penghalang selama pandemi dan mulai membangun kebiasaan baru yang lebih sesuai.
Tahap Normal Baru
Tahap terakhir kemudian, adalah normal baru. Kita beringsut kembali ke kehidupan biasa, kembali ke kegiatan yang biasa kita lakukan sebelumnya. Namun, ada beberapa hal yang sebelumnya tidak pernah kita lakukan akhirnya menjadi kebiasaan baru.
Kita mungkin lebih terbiasa mencuci tangan secara teratur. Kita juga terbiasa menjaga jarak dan memakai masker saat beraktivitas di luar. Sementara itu, banyak dari kita yang mungkin mulai menikmati fleksibilitas bekerja dan belajar dari jarak jauh. Sedangkan perusahaan mulai menerapkan banyak standar kesehatan dan kebersihan.
Selama masa krisis, prioritas akan dirombak. Kebanyakan kita berharap untuk pergi keluar, makan di restoran, dan mengunjungi tempat-tempat wisata. Tetapi kita juga menyadari ada banyak hal dalam kehidupan lama kita yang tidak kita butuhkan, seperti barang mewah atau kebutuhan hidup tersier.Â
Selama waktu itu kita diberi kesempatan untuk merefleksikan apa yang kita lakukan sebelumnya dan apakah kita akan melepaskan perilaku atau kebiasaan itu.
Pandemi Covid-19 Dapat Membuka Jalan Hidup Baru Kita
Sama seperti sumber daya apa pun di planet ini, waktu juga terbatas. Sebelum pandemi, kita menjalani hidup ini seolah waktu bertahan selamanya dan mengabaikan fakta bahwa waktu tidak hanya terbatas, tetapi juga hanya dapat dikonsumsi dalam kerangka tahun, bulan, minggu, hari, menit, dan detik.Â