Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Darurat Humor, Ketika Tertawa "Dilarang" Negara

18 Juni 2020   22:53 Diperbarui: 18 Juni 2020   22:56 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan humor, arti dari kalimat kritik bisa diterima tanpa rasa bersalah (ilustrasi diolah dari Canva)binta

Sedih, iya. Tapi dengan humor sarkas semacam itu kita bisa membelokkan rasa sedih menjadi hiburan tersendiri. Kita tidak perlu menjadi lucu untuk memiliki selera humor yang bagus.

Dalam masa-masa sulit seperti sekarang, kita semua membutuhkan humor. Bukan humor yang dimaksudkan untuk menghina seseorang, melainkan humor yang bisa membuat kita tertawa meski hati sedang merana melihat berbagai ketimpangan hukum yang sedang dipertontonkan pemerintah.

Kita harusnya bisa menjadi bangsa yang memiliki sense of humor yang tinggi. Yang bisa melihat humor sebagai humor. Yang bisa memisahkan mana yang serius dan mana yang bercanda.

Jangan sampai kita menjadi bangsa seperti yang dikatakan Bintang Emon, 

"Yang serius dibecandain, yang becanda diseriusin".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun