Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sisi Gelap Christopher Columbus dan Alasan Vandalisme pada Patung-patungnya

14 Juni 2020   19:59 Diperbarui: 15 Juni 2020   07:54 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Columbus sendiri mengakuinya lewat surat yang ia tulis kepada Dona Juana de la Torre, salah seorang teman Ratu Isabella.

"Ada banyak pedagang yang mencari perempuan; mereka yang berumur sembilan sampai sepuluh sekarang laris, dan untuk segala usia harga bagus harus dibayar."

Selain dari dokumentasi surat Michelle de Cuneo, bukti kekejaman Columbus juga didapatkan sejarawan Spanyol dari dokumen laporan untuk raja-raja Spanyol yang sebelumnya dilaporkan hilang. Dokumen itu ditulis oleh Francisco de Bobadilla, seorang anggota ordo ksatria agama, Ordo Calatrava, yang telah diminta Ratu Isabella dan Raja Ferdinand untuk menyelidiki tuduhan terhadap Columbus.

Dokumen setebal 48 halaman itu mengumpulkan bukti dari musuh-musuh Columbus dan pendukung pemerintahannya selama tujuh tahun. Bobadilla mengumpulkan kesaksian 23 orang yang telah melihat atau mendengar tentang perlakuan dan hukuman keji yang dijatuhkan oleh Columbus dan saudara-saudaranya.

"Bahkan mereka yang mencintainya harus mengakui kekejaman yang telah terjadi," kata Consuelo Varela, sejarawan Spanyol yang mempelajari dokumen tersebut.

Atas laporan tersebut, Columbus dicopot dari jabatannya sebagai gubernur Hindia dan digantikan Francisco de Bobadilla sendiri. Tak hanya itu, Columbus juga dikirim kembali ke Spanyol dalam keadaan dirantai. Meski setelah itu dia dibebaskan, namun Columbus tidak pernah lagi diberikan jabatan administratif.

Patung dan Monumen Columbus Jadi Sasaran Pengunjuk Rasa Aksi "Black Lives Matters"

Sisi gelap Columbus inilah yang menjadi penyebab para pengunjuk menargetkan patung dan monumen Columbus saat aksi demonstrasi "Black Live Matters" beberapa hari lalu. 

Para pengunjuk rasa di Boston memenggal patung Columbus di North End dan sebuah monumen Columbus di Richmond, Virginia, dirobohkan dan dilemparkan ke danau. Sementara patung Columbus di beberapa wilayah lainnya mengalami vandalisme.

Patung Columbus di Bayfront Park Miami tak luput dari aksi vandalisme pengunjuk rasa (foto: AP Photo/floridadailypost.com)
Patung Columbus di Bayfront Park Miami tak luput dari aksi vandalisme pengunjuk rasa (foto: AP Photo/floridadailypost.com)

Khawatir aksi vandalisme itu merembet ke wilayahnya, Gubernur New York Andre Cuomo mencoba untuk mempertahankan monumen Columbus di Columbus Circle, Manhattan, New York dan meminta pengunjuk rasa untuk menghargai monumen. 

Dalam pembelaannya, Cuomo mengatakan, "Saya mengerti perasaan tentang Christopher Columbus dan beberapa tindakannya, yang tidak akan didukung oleh siapa pun, tetapi patung itu datang untuk mewakili dan menandakan penghargaan untuk orang Italia-Amerika. Kontribusi ke New York ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun