Assalamualaikum, Wr. Wb,Â
Pembaca Kompasiana yang dirahmati Allah,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmatNya, kita semua hingga detik ini masih diberi kesehatan, keselamatan, dan yang lebih penting lagi kita masih diberi karunia iman dan Islam.
Pembaca Kompasiana yang dirahmati Allah,
Di sela-sela perjuangan dokter, perawat dan tenaga medis lainnya, kita dikejutkan dengan pernyataan beberapa orang yang terkesan meremehkan pandemi Covid-19. Dengan bangganya mereka mengabaikan anjuran, kalau tidak mau dikatakan melanggar perintah, untuk tetap di rumah saja. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah.
Salah satu alasan yang sering kita dengar dari mereka yang abai dengan anjuran dan protokol kesehatan ini adalah, "Kita semua akan mati. Entah itu kena penyakit Covid-19 atau sebab yang lain."
Pembaca Kompasiana yang dirahmati Allah,
Tentu saja kita semua akan mati. Setiap makhluk hidup di dunia ini akan mati. Tak ada yang abadi, kecuali Sang Pencipta alam semesta itu sendiri.
Setiap yang menangis, suatu saat ia akan ditangisi. Setiap yang meratapi suatu saat ia yang akan diratapi. Tapi kita tidak akan pernah tahu, kapan, di mana, dan bagaimana kita meninggalkan dunia yang fana ini kelak.
Pembaca Kompasiana yang dirahmati Allah,