Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Influencer Kok Ngajarin yang Gak Bener?

15 Mei 2020   10:32 Diperbarui: 10 Februari 2021   07:58 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernyataan Indira Kalistha Indira dianggap tidak menghargai para dokter, perawat dan tenaga medis lain (screenshot YouTube/Gritte Agatha)

Semestinya, sebagai influencer baik Indira Kalistha atau suaminya Aa Utap sadar bahwa setiap pernyataan dan tindakan mereka dapat mempengaruhi pengikutnya. Pada titik inilah setiap influencer dituntut untuk bisa mengontrol diri mereka agar tidak mengeluarkan pernyataan atau ajakan yang menyalahi aturan, nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

With Great Popularity, Comes Great Control

Kutipan ini kuambil dari ungkapan terkenal yang menjadi ciri khas karakter superhero Spider-man: With great power there must also come--great responsibility.

Setiap pribadi yang memiliki kekuatan atau kekuasaan dituntut harus memiliki tanggung jawab yang besar pula untuk bisa mengendalikan kekuatan/kekuasaannya tersebut. Bila tidak, kekuatan itu akan rentan disalahgunakan.

Di era modern yang serba digital ini, kekuatan seseorang serupa dengan popularitas yang dia dapatkan. Popularitas yang tinggi membuat seseorang seolah mendapatkan kekuatan yang tinggi pula.

Dia bisa memengaruhi pengikutnya untuk melakukan tindakan seperti yang dia contohkan. Itu sebabnya, individu yang mendapat popularitas dari media digital kerap disebut influencer, orang yang dapat memengaruhi.

Popularitas sering melenakan seseorang sehingga dia menjadi lepas kontrol. Ketika sedang berada dalam puncak popularitasnya, seseorang cenderung menjadi terbuai, sehingga kerap tidak lagi bisa berpikir dahulu sebelum bertindak. 

Mentang-mentang sedang populer atau karena ingin menjadi populer, seseorang seringkali lepas kendali. Setiap ucapan dan tindakan dilepas begitu saja tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

Jika tidak diimbangi dengan kontrol diri yang ketat, popularitas bisa menjatuhkan seseorang kedalam lumpur kehinaan. Di dunia digital sekarang, tak terhitung banyaknya orang yang terkena godaan ini. 

Hanya karena ingin populer, hanya karena ingin di-like and share sebanyak-banyaknya, hanya karena merasa sudah memiliki follower yang banyak, dia mengunggah konten yang semestinya tidak perlu diunggah. Dia menjadi terpeleset akibat ucapan dan tindakannya tidak dipikirkan dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun