Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sarung Haji Imron dan Anak Muda Penghuni Tetap Masjid

14 Mei 2020   03:58 Diperbarui: 14 Mei 2020   04:32 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam mimpinya itu Arif terlihat mengenakan sarung kotak-kotak yang pernah ia berikan padanya (gambar ilustrasi: shutterstock melalui liputan6.com)

Adzan maghrib sudah berkumandang. Haji Imron pun bergegas mengayunkan langkahnya ke masjid. Saat melewati sebuah rumah kost yang dihuni para mahasiswa, dilihatnya ada seorang anak muda masih memegang gitar, dengan suara petikan yang terdengar pelan.

"Tidak ke masjid, Rif?" tanya Haji Imron pada Arif, si pemuda tersebut.

"Sebentar Pak Haji", jawab Arif, lalu kembali perhatiannya tertuju pada gitar yang dipegangnya. Haji Imron tak bertanya lagi, kakinya pun diayunkan cepat-cepat ke arah masjid, takut ketinggalan sholat berjamaah.

Saat pulang usai sholat maghrib, Haji Imron kembali lewat ke rumah kost tersebut. Disana, masih dilihatnya Arif sedang asyik memetik gitarnya pelan-pelan. Kali ini, tanpa menyapa sang pemuda, Haji Imron melangkahkan kakinya pulang ke rumahnya. 

Digelengkan kepalanya, seraya membatin, "Dasar anak muda sekarang, diajak sholat sulitnya minta ampun...."

Begitulah, tiap kali Haji Imron ke masjid untuk sholat lima waktu berjamaah, dilihatnya Arif hanya nongkrong di beranda rumah kostnya. Kalau tidak sedang bermain gitar, Arif terlihat membaca buku.

Meski menggerutu melihat kelakuan Arif, semangat dakwah Haji Imron yang baru pulang dari naik haji tak surut. Dicobanya cara lain yang sekiranya tidak akan kentara jika ia bermaksud menasehati anak muda ini.

Suatu kali, diberinya Arif sarung baru.

"Rif, ini ada sarung baru, oleh-oleh habis pulang naik haji kemarin," kata Haji Imron sambil menyerahkan sarung bermotif kotak-kotak kepada Arif.

Sambil tersenyum gembira, Arif menerima sarung itu, lalu dipakainya langsung di depan Haji Imron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun