Kartu prakerja laris manis. Program yang digagas presiden Jokowi ini banyak diburu warga yang terdampak pandemi Covid-19. Hingga pendaftaran batch pertama ditutup pada Kamis (16/4) kemarin, total sebanyak 5.965.048 orang yang sudah mendaftar.
Cuma 200 Ribu Peserta yang Dapat Mengikuti Pelatihan Online Kartu Prakerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, daerah asal peserta yang mendaftar cukup merata mulai dari timur hingga wilayah barat Indonesia.
"Kami menerima mulai dari Jabar sampai dengan Gorontalo, dari timur ke barat. Termasuk Aceh dan Papua Barat," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/4/2020).
Meski begitu, tidak semua pendaftar akan memperoleh manfaat kartu prakerja. Dari hampir 6 juta pendaftar, mereka akan diseleksi kelayakan administrasinya dulu.
"Kemudian di proses lagi dengan data yang ada dari kementerian dan yang lain, maka yang telah memasuki joint batch sebanyak 2.078.026," tutur Airlangga Hartarto.
Dari 2.078.026 peserta yang masuk joint batch, akan dipilih 200 orang yang dapat langsung mengikuti pelatihan online gelombang pertama. Sementara sisanya yang sudah masuk joint batch bisa mengikuti pelatihan gelombang berikutnya.
Untuk pelatihan online, pemerintah menggandeng beberapa startup, salah satunya adalah Ruang Guru yang didirikan Staf Khusus Milenial, Adamas Belva Syah Devara. Posisi Belva sebagai staff khusus presiden inilah yang mengundang kritik banyak pihak karena dianggap memicu konflik kepentingan.
Melihat Jenis Pelatihan Online Kartu Prakerja di Ruang Guru
Didorong rasa penasaran, saya mencoba mengulik kelas pelatihan yang ada di Ruang Guru. Di situs pembelajaran ini, kelas pelatihan kartu prakerja tersedia di halaman Skill Academy.
Saat membuka halaman tersebut, pandangan mata langsung disuguhi poster presiden Jokowi. Tagline yang dipasang sangat mencolok dan menggugah selera, "Dapatkan Insentif Rp.2,55 Juta Lebih Cepat!
Nah, siapa yang tidak tertarik dengan tagline semacam ini? Apalagi tagline-nya ditulis disamping foto presiden Jokowi yang menggagas program kartu prakerja.
Ok, saya lanjut menelusuri kelas-kelas pelatihan yang disediakan. Total ada 20 kelas pelatihan online yang disediakan Ruang Guru sebagai mitra platform digital resmi pemerintah.
Apa saja kelas pelatihan online kartu prakerja yang tersedia?
Saya membayangkan kelas pelatihan kartu prakerja ini seperti kelas pelatihan yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja. Di sana, peserta diberi pelatihan teknis secara langsung. Seperti pelatihan membatik, teknik hidroponik, perbengkelan, pertukangan, desain grafis, dan masih banyak lagi. Pelatihan gratis yang diselenggarakan BLK adalah jenis pelatihan teknis yang memang dapat diterapkan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Berbeda dengan kelas pelatihan online kartu prakerja. Dari 20 kelas pelatihan yang disediakan Ruang Guru, tidak ada kelas pelatihan yang bisa meningkatkan keterampilan teknis pesertanya secara langsung. Perhatikan daftar kelas pelatihan berikut:
- Memulai investasi saham pertama kamu
- Customer Service: Menguasai Teknik Pelayanan Terbaik
- Pelajari Tools Wajib Dalam Adobe Ilustrator untuk Pemula
- Dapat Uang Sebagai Penulis Non-Fiksi/Kreatif
- Cara Dapat Uang Melalui YouTube
- Strategi Efektif untuk Menjual Apapun dengan Mudah
- Bedah CV untuk Sekolah ke Luar Negeri
- Rahasia Sukses Presentasi Penjualan Sampai Closing
- Menjadi MC Kondang
- Dapat Uang Dari Saham Lewat Gadget
- Menentukan Badan Usaha untuk Bisnis Rumahan/UMKM
- Memahami Pemasaran Online (Digital Marketing)
- Strategi Beriklan di Internet untuk Usaha
- Sukses Memulai Bisnis Online di Instagram
- Kuasai Dasar Microsoft Word untuk Pemula
- SEO 101: Cara Membuat Website Eksis di Halaman Google
- Sukses Beriklan di Google Ads
- Rahasia Sukses Berkarir Agar Cepat Promosi
- Merancang Desain Produk Berbasis Data
- Kuasai Cara Berbicara di Depan Umum dengan Teknik NLP
Saat melihat daftar pelatihan yang disediakan Ruang Guru untuk kartu prakerja ini, saya langsung tepok jidat. Ampuun.
Kelas Pelatihan Online Kartu Prakerja Banyak Tersedia Gratis di Internet
Kelas semacam ini banyak tersedia secara gratis. Banyak institusi maupun orang-orang yang sudah ahli menulis dan membuat video tutorial di YouTube tentang materi yang persis sama dengan yang diajarkan Ruang Guru untuk pelatihan kartu prakerja.
Ambil contoh kelas "Dapat Uang Sebagai Penulis Non-Fiksi/Kreatif", saya yakin di internet ada jutaan artikel yang mengulas teknik penulisan non-fiksi/kreatif dan bagaimana cara memonetasinya.
Yang lebih lucu lagi kelas "Kuasai Dasar Microsoft Word untuk Pemula". Maaf, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada pengajarnya, kelas semacam ini tak perlu dibebankan biaya, apalagi pakai embel-embel untuk kartu prakerja.
Begitu pula dengan segala macam kelas pemasaran online, seperti Strategi Beriklan di Internet, Sukses Beriklan di Google Ads, Memahami Pemasaran Online, Sukses Memulai Bisnis Toko Online dan lain sebagainya. Sekali lagi, dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada pematerinya, kelas-kelas pelatihan seperti ini sudah umum disediakan secara gratis oleh banyak institusi.
Bukannya saya hendak promosi, Google sendiri melalui Gapura Digital rutin menyelenggarakan kelas pelatihan online gratis, terutama terkait dengan materi digital marketing. Dan, hampir 90 persen kelas pelatihan yang disediakan untuk kartu prakerja ini ada di materi kelas pelatihan Gapura Digital.
Kelas Pelatihan Online Kartu Prakerja Tidak Tepat Sasaran
Lebih jauh lagi, saya mengamati kelas pelatihan online kartu prakerja ini tidak tepat sasaran, sebagaimana sasaran dari kartu prakerja itu sendiri. Jika pemerintah bermaksud menyediakan pelatihan kerja untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, jenis pelatihan semacam ini tidak cocok.
Yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19 adalah warga kelas menengah ke bawah, sementara materi yang diajarkan di kelas pelatihan online ini seleranya kelas menengah ke atas. Untuk mengikuti kelas pelatihan online, apalagi menerapkan materi pelatihannya di kehidupan nyata, butuh modal yang tidak sedikit.
Lihat saja kelas pelatihan "Dapat Uang Dari Saham Lewat Gadget", memangnya ada masyarakat kelas menengah ke bawah yang bisa bermain saham? Punya gadget saja sudah sangat bersyukur. Apalagi melihat judul pelatihan "Bedah CV untuk Sekolah di Luar Negeri". Amboi, di tengah pandemi corona seperti ini siapa yang kepikiran sekolah di luar negeri?
Saya jadi bertanya-tanya sendiri, apa sebenarnya tujuan pemerintah membuat kelas pelatihan online yang sangat tidak tetap sasaran ini?
Mengapa pemerintah kesannya harus memaksakan konten-konten pelatihan itu? Bagaimana jika peserta ingin pelatihan yang sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing?
Kalau pun sudah pelatihan, mau disalurkan ke mana? Bagaimana dengan yang di pelosok, apa lagi ada syarat di bahwa internet harus kencang karena medianya audio visual?
Prasangka Negatif pada Tujuan dan Sasaran Kartu Prakerja
Banyak pertanyaan di benak saya saat melihat konten dan materi pelatihan untuk kartu prakerja ini. Pertanyaan yang ujungnya berbuah prasangka negatif terhadap program kartu prakerja, yang sepertinya dipaksakan meluncur di tengah pandemi covid-19. Apalagi melihat sosok-sosok para pematerinya.
Nyaris semua pematerinya berasal dari lingkup Ruang Guru sebagai mitra aplikasi digital resmi. Beberapa pemateri berasal dari startup yang kita kenal dekat dengan kalangan pemerintah, seperti Gojek dan OVO.
Prasangka negatif itu bertambah kencang saat melihat besarnya pendanaan yang dikucurkan pemerintah untuk kelas pelatihan kartu prakerja. Mari kita hitung-hitungan sebentar:
Untuk pelatihan online, pemerintah menyediakan dana Rp.1 juta/peserta. Jika ada 5,9 juta peserta yang mendaftar, mitra aplikasi sudah mendapat dana Rp.5,9 triliun yang dikirim dari saldo Kartu Prakerja. Tentu pihak aplikator tidak menerima bersih dana tersebut, para vendor seperti pemateri maupun lembaga pelatihannya juga ikut kebagian.
Pemerintah mestinya sadar, di saat pandemi Covid-19 yang dibutuhkan masyarakat adalah manfaat langsung dari bantuan yang diberikan pemerintah. Bukan pelatihan di awang-awang seperti ini.
Toh, tanpa embel-embel fasilitas kartu prakerja, jenis pelatihan online yang disediakan Ruang Guru itu bisa diperoleh gratis oleh siapa saja selama mereka punya kuota internet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H