Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apa yang Harus Dilakukan Fresh Graduate Saat Pandemi Covid-19?

2 April 2020   22:56 Diperbarui: 3 April 2020   05:34 2747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang bilang, di saat seperti ini penting bagi kita untuk tetap menjaga pikiran positif. Namun, menjaga pandangan positif di saat ketidakpastian lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Secara alami, ketidakpastian menciptakan perasaan stres dan kecemasan yang bisa membutakan.

Meski begitu, untuk memiliki karier yang sukses dan kehidupan yang sehat, kita harus mengembangkan cara untuk mengatasi perasaan ini. Dan cara paling efektif untuk melakukan itu, pada titik ini, adalah dengan melatih perhatian kita dan melatih intuisi kita untuk beradaptasi dengan ketidakpastian itu sendiri.

Pandemi Covid-19 membuat kehidupan kita serba dibatasi. Belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribada di rumah. Pokoknya harus di rumah saja. Dunia kita menjadi terbatas di rumah dan lingkungan sekitarnya.

Ada Kreativitas di Balik Setiap Keterbatasan saat Pandemi Covid-19

Dalam situasi ini, saya jadi ingat dengan kutipan dari Soren Kierkegaard, filsuf Denmark dalam bukunya Either/Or,

"Semakin seseorang membatasi dirinya, semakin dia banyak akal."

Sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh orang yang merangkul keterbatasan mereka alih-alih melawannya.

  • Seuss menulis bukunya yang paling terkenal dengan hanya menggunakan 50 kata yang berbeda.
  • Ingvar Kamprad hanya punya cukup uang untuk memulai bisnis menjual korek api. Dia mengubahnya menjadi IKEA.
  • George R.R. Martin menulis novel laris menggunakan program Wordstar.
  • Richard Branson telah membangun 400 bisnis meskipun mengalami disleksia.

Keterbatasan memberi kita peluang terbesar untuk kreativitas.

Dengan segala sesuatu yang dibatasi seperti saat ini, mudah saja menghabiskan hidup kita dengan mengeluh tentang terlalu sedikitnya peluang dan sumber daya yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.

Mudah saja bagi Anda, wahai para mahasiswa dan lulusan baru untuk mengeluh tentang peluang kerja yang semakin menipis di tengah terpaan pandemi covid-19.

Tapi, apakah kita mau menghabiskan waktu menunggu ketidakpastian ini dengan mengeluh saja? Alih-alih mengeluh, lebih baik kita gunakan keterbatasan ini untuk mendorong kreativitas. Kita dapat merangkul keterbatasan yang melingkupi kita untuk mendorong setiap pengembangan keterampilan.

Satu-satunya hal yang kita perlukan untuk memulai kehidupan baru dalam era keterbatasan akibat pandemi covid-19 ini adalah perspektif baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun