Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebagai Negara Maju, Siapkah Indonesia Menghadapi Pandemi Virus Corona?

27 Februari 2020   12:59 Diperbarui: 17 Maret 2020   16:54 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Distribusi penyebaran kasus COVID-19 per 25 Februari 2020 (sumber: who.int)

Potensi Virus Corona Menjadi Pandemi Dunia

Menurut laporan WHO, hingga 25 Februari 2020 virus corona COVID-19 sudah menyebar ke 33 negara dan menewaskan sekitar 2.700 orang.  Jumlah korban ini termasuk dari 34 provinsi di China.

Korea Selatan menjadi negara di luar China yang melaporkan kasus positif COVID-19 paling banyak, yakni 977 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 10 orang. Jepang menyusul dengan jumlah kasus 157 dan jumlah korban meninggal sebanyak 1 orang.

Di kawasan Eropa, Italia menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak, yakni 229 kasus dengan jumlah korban 6 orang meninggal dunia. Di luar 33 negara, WHO juga melaporkan adanya 691 penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang positif terinfeksi virus corona dan 3 diantaranya meninggal dunia.

Dari 691 penumpang yang positif terinfeksi, terdapat 9 WNI. Mereka adalah sebagian dari 69 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess.

"Apa yang kita lihat adalah epidemi di berbagai belahan dunia," kata direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Nihil Kasus Positif Corona Bukan Berarti Bisa Santai Tanggapannya

Meski sudah banyak negara terjangkiti virus corona, sejauh ini Indonesia masih nihil kasus COVID-19. Nihilnya kasus positif virus corona ini mengundang perhatian WHO dan sejumlah peneliti.

Beberapa waktu lalu, WHO memberi peringatan bahwa tidak terdeteksinya kasus COVID-19 di Indonesia mungkin disebabkan keterbatasan alat deteksi yang dimiliki otoritas kesehatan Indonesia. Bukan bermaksud menghina, namun WHO menilai sekalipun pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah preventif, masih banyak hal yang harus disiapkan Indonesia mulai dari pengawasan, deteksi hingga persiapan fasilitas terkait dengan skenario apabila terjadi wabah.

Sementara itu, Marc Lipsitch, ahli epidemiologi dari Harvard mengatakan jika dilihat dari frekuensi penerbangan dari sejumlah negara yang sudah terdampak COVID-19, virus corona semestinya sudah menyebar di Indonesia. Hanya saja, sependapat dengan WHO, belum terdeteksi oleh otoritas kesehatan Indonesia.

Prediksi Lipsitch dan peringatan WHO hampir menemui kenyataan ketika seorang warga negara China dilaporkan otoritas provinsi Anhui positif terinfeksi virus corona usai pulang berlibur dari Bali. Tak lama sesudahnya, seorang warga negara Jepang juga dilaporkan terinfeksi virus corona setelah beberapa hari sebelumnya berlibur di Bali.

Meski begitu, Kementerian Kesehatan mengklaim masih belum ada kasus positif corona di wilayah Indonesia. Adapun tentang 2 WNA yang terinfeksi, kecil kemungkinannya mereka terinfeksi saat berada di Indonesia, kecil pula kemungkinannya mereka menularkan virusnya saat berada di Indonesia.

Sejauh ini, pemerintah Indonesia selalu meyakinkan masyarakat bahwa situasi di Indonesia terkait wabah virus corona baik-baik saja. Namun, dibalik upaya menenangkan dan mencegah kepanikan, belum terlihat upaya yang serius, atau setidaknya strategi untuk mengantisipasi terjadinya pandemi virus corona.

Pemerintah Indonesia memang sudah berhasil menunjukkan penanganan yang intensif ketika mengevakuasi ratusan WNI dari Wuhan dan mengkarantina mereka hingga dinyatakan bebas dari paparan virus corona. Tapi keberhasilan itu dinilai hanya langkah kecil karena wabah virus corona kian meluas dan menginfeksi lebih banyak penduduk di berbagai belahan dunia.

Padahal, dengan status sebagai negara maju yang baru saja disematkan oleh Amerika Serikat, pemerintah Indonesia dituntut untuk lebih serius dalam menghadapi kemungkinan terburuk akibat wabah virus corona. Ambil contoh Amerika Serikat sendiri yang sedang mempersiapkan diri apabila wabah global virus corona menjadi pandemi.

Mencontoh Amerika Serikat dalam Mempersiapkan Diri Menghadapi Pandemi Corona

Dr. Nancy Messonnier dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengkhawatirkan COVID-19 akan menjadi pandemi.

"Fakta bahwa virus ini telah menyebabkan penyakit dan kematian, bersama dengan penyebaran orang-ke-orang yang terus menerus memprihatinkan," katanya dalam konferensi pers.

Menurut penilaian CDC, penyebaran virus corona sudah memenuhi dua kriteria pandemi. Sementara itu, katanya, "dunia bergerak lebih dekat untuk memenuhi kriteria ketiga: penyebaran virus baru di seluruh dunia."

Kesigapan pemerintah Amerika Serikat dalam mengantisipasi kemungkinan buruk terjadinya pandemi virus corona bisa dilihat dari intensifnya kampanye kesehatan yang mereka lakukan. Dalam konferensi pers yang sama, CDC melalui Nancy Messonnier mengeluarkan 3 himbauan yang bisa dilakukan masyarakat agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas.

Messonnier menekankan bahwa bisnis, sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat luas perlu mulai mempersiapkan langkah-langkah pencegahan yang dapat mereka lakukan dalam pandemi. Diantaranya adalah:

  • Tindakan pribadi dapat mencakup karantina rumah sukarela dari pekerja rumah sakit yang terpapar pada seseorang yang sakit.
  • Langkah-langkah komunitas, bertujuan untuk mengurangi kontak tatap muka dalam pengaturan komunitas. Itu bisa berarti membagi anak sekolah menjadi kelompok yang lebih kecil atau menutup sekolah, menggantikan pertemuan bisnis langsung dengan teleconference. Masyarakat dan kota mungkin perlu memodifikasi atau menunda pertemuan massal. Rumah sakit dapat meningkatkan layanan telehealth dan menunda operasi elektif.
  • Langkah-langkah lingkungan akan meminta orang untuk secara konsisten membersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh di rumah, sekolah, tempat kerja, dan pertemuan sosial.

Intinya menurut Messonier, "kami benar-benar ingin mempersiapkan masyarakat Amerika untuk kemungkinan bahwa kehidupan mereka akan terganggu karena pandemi ini."

"Saya memahami seluruh situasi ini mungkin tampak luar biasa, dan gangguan pada kehidupan sehari-hari mungkin parah. Tetapi ini adalah hal-hal yang orang perlu mulai pikirkan sekarang, " katanya lebih lanjut.

Nah, mengutip apa yang dikatakan Messonier bahwa pandemi virus corona perlu mulai dipikirkan sekarang, bagaimana dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia?

Mempertanyakan Kesiapan Pemerintah Indonesia Menghadapi Pandemi Virus Corona

Sepertinya, status Indonesia negara maju perlu ditinjau ulang. Negara kita masih negara ber-flower, yang stagnan perkembangannya, bahkan cenderung menurun.

Bagaimana tidak, di tengah ancaman wabah global virus corona, langkah yang diambil pemerintah justru terlihat tidak memikirkan aspek kesehatan masyarakat. Bahkan, sikap tidak terpuji ditunjukkan Menkes Terawan saat ditanya harga masker yang mahal. Dengan entengnya, Menkes Terawan mengatakan, "Salah sendiri beli!"

Di luar itu, pemerintah lebih memprioritaskan dampak ekonomi khususnya sektor pariwisata daripada mengedukasi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi pandemi virus corona. Triliunan rupiah digelontorkan agar pariwisata Indonesia yang menjadi salah satu andalan perekonomian negara ini tidak ikut terpuruk.

Anehnya lagi, pemerintah malah merekrut influencer untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Sesuatu yang unfaedah karena sehebat apapun influencer tersebut mempengaruhi pengikutnya, tidak akan banyak berarti bila virus corona mewabah di Indonesia dan banyak negara mengeluarkan travel warning.

Alangkah tepatnya apabila alokasi dana untuk influencer tersebut ditujukan dalam rangka kampanye kesehatan dan kebersihan lingkungan. Ini jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat kita sehari-hari, juga untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk pandemi virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun