Sepertinya, status Indonesia negara maju perlu ditinjau ulang. Negara kita masih negara ber-flower, yang stagnan perkembangannya, bahkan cenderung menurun.
Bagaimana tidak, di tengah ancaman wabah global virus corona, langkah yang diambil pemerintah justru terlihat tidak memikirkan aspek kesehatan masyarakat. Bahkan, sikap tidak terpuji ditunjukkan Menkes Terawan saat ditanya harga masker yang mahal. Dengan entengnya, Menkes Terawan mengatakan, "Salah sendiri beli!"
Di luar itu, pemerintah lebih memprioritaskan dampak ekonomi khususnya sektor pariwisata daripada mengedukasi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi pandemi virus corona. Triliunan rupiah digelontorkan agar pariwisata Indonesia yang menjadi salah satu andalan perekonomian negara ini tidak ikut terpuruk.
Anehnya lagi, pemerintah malah merekrut influencer untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Sesuatu yang unfaedah karena sehebat apapun influencer tersebut mempengaruhi pengikutnya, tidak akan banyak berarti bila virus corona mewabah di Indonesia dan banyak negara mengeluarkan travel warning.
Alangkah tepatnya apabila alokasi dana untuk influencer tersebut ditujukan dalam rangka kampanye kesehatan dan kebersihan lingkungan. Ini jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat kita sehari-hari, juga untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk pandemi virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H