Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Tips Menerjemahkan Jurnal Ilmiah ke Artikel Populer

3 Februari 2020   13:06 Diperbarui: 3 Februari 2020   13:06 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, Feynman berhasil mengembangkan metode untuk membantu siapa pun belajar sesuatu. Menggunakan metode Feynman dapat menjadi cara terbaik untuk menerjemahkan jurnal ilmiah ke artikel populer yang ditujukan pada masyarakat umum.

Seperti apa metode Feynman?

Mulailah dengan menulis ide besar di bagian awal artikel. Kemudian, dalam paragraf pendek, perluas ide besar itu.

Jika ada subyek, jargon atau istilah teknis di paragraf pendek tersebut, berikan petunjuk atau definisikan. Jika dalam definisi itu masih memiliki istilah yang perlu didefinisikan lagi, lakukan juga.

Tujuannya adalah untuk menjaga penjelasan kita berada dalam satu halaman. Pembaca tidak perlu membuka halaman lain untuk mencari arti dari istilah teknis yang mereka temukan di artikel kita. Selain itu juga untuk memastikan bahwa jika ada audiens secara acak membaca artikel kita, mereka akan mendapatkan inti dari argumen yang kita kemukakan.

Metode ini membantu kita melihat dengan tepat apakah ada yang perlu disederhanakan atau dihapus untuk memastikan tulisan kita dipahami banyak orang.

Kesimpulan

Kita tentunya ingin ilmu pengetahuan itu memiliki nilai dan manfaat bagi masyarakat umum. Karena itu, harus ada upaya agar tulisan dengan muatan ilmu pengetahuan menjadi bacaan yang bisa dinikmati.

Ini berarti jurnal ilmiah itu harus keluar dari zona nyaman mereka untuk kemudian memasuki zona nyaman pembaca. Dengan begitu, pembaca bisa berinteraksi langsung dengan konsep ilmu pengetahuan yang dijabarkan dalam tulisan karena mereka memang menginginkannya, bukan karena rasa "terpaksa".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun