Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kaum Wanita Berbahagialah, Sebentar Lagi Hadir Pil Kontrasepsi Pria

31 Januari 2020   09:28 Diperbarui: 31 Januari 2020   09:36 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai wanita berbahagialah. Sebentar lagi kalian tidak perlu "menderita" karena diharuskan kontrasepsi. Sebentar lagi kalian bisa berbagi tanggungjawab dengan pria dalam pencegahan kehamilan dan kesehatan reproduksi.

Sejak dulu, para wanita seolah harus bertanggungjawab dalam pembatasan populasi manusia. Diciptakanlah berbagai macam alat kontrasepsi untuk wanita, mulai dari IUD, Diafragma hingga pil.

Semakin banyak pilihan kontrasepsi memang semakin baik. Tetapi adalah suatu kesalahan untuk mengabaikan pria, yang - jangan sampai kita lupa - juga memainkan peran utama dalam kehamilan wanita.

Jenis Kontrasepsi Pria, dari Kondom hingga Vasektomi

Memangnya ada berapa pilihan kontrasepsi pria?

Pertama dan yang paling populer adalah kondom. Pada jaman Mesir Kuno dulu (sekitar 1200 SM), kaum prianya sudah menggunakan kondom. Namun secara teknis, tidak ada bukti bahwa orang Mesir benar-benar menggunakan kondom untuk kontrasepsi. 

Kondom yang dibuat dari usus binatang ini hanya berfungsi sebagai  status sosial dan melindungi alat vital dari kotoran. Yah, anggap saja sebagai penutup alat kelamin pria yang mewah.

Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi diawali dari penemuan "tidak sengaja" oleh dokter Italia, Gabriello Fallopio. Ahli anatomi tubuh ini (Fallopio adalah penemu saluran tuba/Fallopio Tube pada organ wanita) membuat kondom dari kain linen pada 1564.

Fallopio menjahit kain linen hingga menutupi kepala penis. Dia juga memasang pita yang digunakan untuk mengikat kain dengan ketat di sekitar batang penis. Selain itu, ia merendam kondom dalam larutan kimia yang, tanpa disadarinya, bertindak sebagai spermisida.

Aslinya, Fallopio bermaksud menggunakan penutup penis dari kain linen itu untuk mencegah penyakit menular seksual, terutama sifilis. Dia menggambarkan penggunaan kondom ini dalam risalah yang ditulisnya tentang sifilis, diterbitkan dua tahun setelah kematiannya pada 1564.

Berdasarkan catatan Fallopio tersebut, para ilmuwan lain menangkap potensi tersembunyi dari kondom buatan Fallopio untuk mencegah kehamilan. Jadilah kondom sebagai alat kontrasepsi.

Pilihan kontrasepsi lain bagi pria adalah vasektomi. Untuk itu kita bisa berterima kasih kepada Dr. Albert Oschner, yang melakukan prosedur ini pada tahun 1897. Dia melakukan vasektomi pada dua "penjahat kelamin" dan melihatnya sebagai sebagai alternatif yang lebih manusiawi dari hukuman pengebirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun