Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berapa Sebenarnya Suhu Tubuh Normal Kita?

28 Januari 2020   11:07 Diperbarui: 28 Januari 2020   11:12 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengukur suhu tubuh normal (sumber gambar: medimetry.com)

Salah satu gejala dari infeksi virus corona adalah demam atau terjadinya peningkatan suhu tubuh. Namun, tidak semua peningkatan suhu tubuh menandakan kita sedang demam apalagi sampai berdelusi sedang terinfeksi virus corona.

Suhu Tubuh Normal Manusia Menurun Seiring Waktu

Sejak dulu, kita selalu mengira suhu tubuh normal manusia adalah 37 C. Parameter ini berasal dari standar yang ditetapkan oleh seorang dokter Jerman, Carl Reinhold August Wunderlich.

Pada 1851, Wunderlich mensurvei 25.000 orang di satu kota dan menetapkan 37 derajat C sebagai standar suhu normal tubuh manusia. Namun, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa seiring waktu manusia mengalami penurunan suhu tubuh inti.

Sebagai contoh, sebuah penelitian terhadap lebih dari 35.000 orang di Inggris dan hampir 250.000 pengukuran suhu menemukan bahwa 36,6 C adalah suhu tubuh rata-rata. Mungkinkah perbedaan ini merupakan hasil dari perubahan alat ukur? Mungkinkah termometer yang digunakan Wunderlich sudah berubah kalibrasinya?

Atau, mungkin penemuan baru ini mencerminkan harapan hidup yang lebih tinggi dan kesehatan secara keseluruhan manusia jaman sekarang lebih baik dari manusia abad ke-19?

Menurut Myroslava Protsiv dan rekannya di Divisi Penyakit Menular dan Kedokteran Geografis Universitas Stanford, hipotesisnya adalah "perbedaan yang diamati dalam suhu antara abad ke-19 dan hari ini adalah nyata dan bahwa perubahan dari waktu ke waktu memberikan petunjuk fisiologis penting untuk perubahan dalam kesehatan manusia dan umur panjang sejak Revolusi Industri."

Untuk menjawab hipotesis ini, para peneliti menganalisis informasi dari tiga dataset:

  • Yang pertama termasuk data dari tahun 1862-1930 yang diperoleh dari veteran Union Army dari Perang Saudara.
  • Dataset kedua adalah dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Amerika Serikat, yang berlangsung dari 1971-1975.
  • Dataset ketiga berasal dari Stanford Translational Research Integrated Database Environment, yang berisi data dari orang-orang yang menerima layanan kesehatan melalui Stanford antara 2007 dan 2017.

Total, ada 677.423 data pengukuran suhu yang lalu diintegrasikan membentuk model perubahan dari waktu ke waktu. Dengan asumsi bahwa dokter di setiap periode sejarah umumnya menggunakan jenis termometer yang sama, hasil penelitian tersebut menunjukkan:

  • Suhu tubuh pria saat ini rata-rata 0,59 C lebih rendah daripada pria yang lahir pada awal abad ke-19.
  • Suhu tubuh wanita turun 0,32 C dari tahun 1890 ke hari ini.
  • Tubuh manusia (pria dan wanita) mengalami penurunan 0,03 C pada suhu rata-rata setiap dekade.

Berdasarkan analisis ini, para peneliti menyimpulkan bahwa suhu normal tubuh manusia tidak lagi 37 C seperti yang ditetapkan dokter Wunderlich.

Mengapa Suhu Tubuh Normal Manusia Berubah?

Para peneliti berpikir bahwa kita secara fisiologis berbeda dari sebelumnya. Lingkungan kita telah berubah dalam banyak hal, termasuk suhu ruangan rumah, paparan terhadap mikroorganisme, hingga pola makan sehari-hari.

Selain itu, tingkat metabolisme rata-rata kita (ukuran pengeluaran energi kita) telah menurun dari waktu ke waktu. Singkatnya, kita berubah secara fisiologis.  

Perubahan fisiologis ini tidak hanya terjadi dalam jangka waktu yang lama, sampai berabad-abad misalnya. Dalam waktu sehari pun, kita bisa mengalami perubahan fisiologis. Karena itu, suhu tubuh setiap individu bisa berbeda, sebagaimana kebutuhan air mereka juga tidak sama.

Pada orang dewasa, suhu tubuh normal berkisar antara 36 C hingga 37,2  C. Bayi dan anak-anak memiliki kisaran yang sedikit lebih tinggi: 36,6 C hingga 38 C.

Suhu tubuh kita juga tidak sama setiap harinya, tergantung beberapa faktor, diantaranya:

  • Aktivitas harian
  • Waktu pengukuran suhu (pengukuran suhu di pagi hari berbeda hasilnya dengan siang hari)
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Apa yang sudah dimakan dan diminum
  • Untuk wanita, termasuk faktornya adalah siklus menstruasi

Jadi, ketika kita mengalami perubahan suhu badan, jangan panik dan keburu menyebutnya demam.

Demam adalah gejala umum, bukan sebuah penyakit mandiri. Demam merupakan pertanda bahwa tubuh kita sedang melawan infeksi, karena biasanya virus dan bakteri berkembang biak dengan cepat dalam tubuh di suhu 37 Celsius. Karena itu, tubuh akan meningkatkan suhunya untuk mempertahankan diri dan mencegah patogen jahat ini semakin memperbanyak diri.

Pada umumnya, kita dikatakan demam jika suhu tubuh di atas 38 C. Sementara CDC mengambil patokan suhu tubuh 37,8 C sudah dapat dikatakan terinfeksi "penyakit mirip influenza".

Untuk bayi dan anak-anak, karena suhu tubuh normal mereka sedikit lebih tinggi dari orang dewasa, maka patokan suhu demamnya juga lebih tinggi.

Seandainya kita mengalami demam, jangan keburu minum antibiotik. Cobalah untuk beristirahat dulu sembari makan dan minum yang cukup gizinya. Karena siapa tahu panas badan kita disebabkan oleh perubahan fisiologis, bukan karena ada aktivitas virus atau bakteri.

Jika panas itu berlanjut hingga 3 hari, segera hubungi dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun