Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berapa Sebenarnya Suhu Tubuh Normal Kita?

28 Januari 2020   11:07 Diperbarui: 28 Januari 2020   11:12 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengukur suhu tubuh normal (sumber gambar: medimetry.com)

Perubahan fisiologis ini tidak hanya terjadi dalam jangka waktu yang lama, sampai berabad-abad misalnya. Dalam waktu sehari pun, kita bisa mengalami perubahan fisiologis. Karena itu, suhu tubuh setiap individu bisa berbeda, sebagaimana kebutuhan air mereka juga tidak sama.

Pada orang dewasa, suhu tubuh normal berkisar antara 36 C hingga 37,2  C. Bayi dan anak-anak memiliki kisaran yang sedikit lebih tinggi: 36,6 C hingga 38 C.

Suhu tubuh kita juga tidak sama setiap harinya, tergantung beberapa faktor, diantaranya:

  • Aktivitas harian
  • Waktu pengukuran suhu (pengukuran suhu di pagi hari berbeda hasilnya dengan siang hari)
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Apa yang sudah dimakan dan diminum
  • Untuk wanita, termasuk faktornya adalah siklus menstruasi

Jadi, ketika kita mengalami perubahan suhu badan, jangan panik dan keburu menyebutnya demam.

Demam adalah gejala umum, bukan sebuah penyakit mandiri. Demam merupakan pertanda bahwa tubuh kita sedang melawan infeksi, karena biasanya virus dan bakteri berkembang biak dengan cepat dalam tubuh di suhu 37 Celsius. Karena itu, tubuh akan meningkatkan suhunya untuk mempertahankan diri dan mencegah patogen jahat ini semakin memperbanyak diri.

Pada umumnya, kita dikatakan demam jika suhu tubuh di atas 38 C. Sementara CDC mengambil patokan suhu tubuh 37,8 C sudah dapat dikatakan terinfeksi "penyakit mirip influenza".

Untuk bayi dan anak-anak, karena suhu tubuh normal mereka sedikit lebih tinggi dari orang dewasa, maka patokan suhu demamnya juga lebih tinggi.

Seandainya kita mengalami demam, jangan keburu minum antibiotik. Cobalah untuk beristirahat dulu sembari makan dan minum yang cukup gizinya. Karena siapa tahu panas badan kita disebabkan oleh perubahan fisiologis, bukan karena ada aktivitas virus atau bakteri.

Jika panas itu berlanjut hingga 3 hari, segera hubungi dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun