Contoh paling jelas adalah kasus Sunda Empire dan fenomena kerajaan fiktif belakangan ini. Para pendiri dan pengikutnya termasuk dalam kategori memiliki delusi grandiose.
3. Delusi Cemburu
Banyak yang tidak menyadari jika rasa cemburu berlebihan juga termasuk jenis delusi. Seseorang yang percaya pasangannya tidak setia dianggap memiliki delusi cemburu. Sekalipun terkesan remeh, jangan menganggap enteng rasa cemburu. Penderita delusi cemburu akut sering bisa melakukan kekerasan pada pasangannya.
4. Delusi Persekutorik
Orang dengan delusi jenis ini memiliki keyakinan bahwa dirinya berada dalam bahaya; atau akan mengalami sesuatu yang membahayakan; atau orang lain berencana untuk menyakiti dirinya. Biasanya, penderita delusi persekutorik sering membuat pengaduan pada aparat hukum untuk melaporkan khayalannya tersebut.
5. Delusi Somatik
Orang yang percaya bahwa mereka memiliki cacat fisik atau masalah medis.
6. Delusi Campuran
Orang-orang ini memiliki dua atau lebih jenis delusi yang tercantum di atas.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, orang-orang seperti Rangga, Toto dan para pengikut kerajaan fiktif adalah orang yang memiliki gangguan delusi grandiose.
Lalu, mengapa banyak yang keliru menyebut perilaku semacam ini sebagai halusinasi?