Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bila Karirmu Mandek, Jadilah Joker

20 Januari 2020   10:15 Diperbarui: 20 Januari 2020   10:12 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bila karirmu mandek, jadilah Joker (gambar ilustrasi diolah dari Canva)

"Sebagian orang ingin melihatmu gagal. Kecewakan mereka."

kutipan Joker (sumber: CNBCIndonesia.com)
kutipan Joker (sumber: CNBCIndonesia.com)

Kalau dipandang dari sudut yang berbeda, kutipan dari Joker ini mengandung makna positif.

Sejak awal, Joker seolah ditakdirkan untuk jadi pecundang. Pemilik nama asli Arthur Fleck ini gagal jadi komedian, dikucilkan tetangga, diremehkan orang penting, milyuner Thomas Wayne yang dalam delusinya adalah ayah kandungnya.

Joker kemudian menjadikan semua itu sebagai cambuk, untuk membuktikan bahwa ia tak hanya sekedar bisa menjadi tokoh penting, namun juga legenda. Meskipun dengan cara yang salah.

Di lingkungan kerja, bisa jadi ada rekan yang merasa tersaingi. Bisa jadi ada kawan di lain departemen yang merasa terancam posisinya. Bisa jadi ada kawan baik yang terprovokasi sehingga melihat kita sebagai batu sandungan yang harus disingkirkan. Mereka semua menginginkan kita gagal.
Kata Joker, "Disappoint them!" Kecewakan mereka dengan membuktikan bahwa kita bisa meretas jalan menuju kesuksesan.

Bagaimana cara mengecewakan mereka dan meraih karir yang diinginkan?

Saat kita merasa punya kemampuan untuk mendapat jabatan idaman, bicaralah dengan atasan kita. Bagi sebagian orang, mungkin mereka merasa malu untuk meminta-minta. Tapi jika kita tidak bicara, kecil kemungkinannya atasan kita bisa melihat potensi yang kita miliki.

Pastikan atasan kita memahami kekuatan yang kita miliki, menghargai gairah profesional kita, dan merasa terdorong untuk mengadvokasi pertumbuhan karir yang kita inginkan. Ini semua hanya bisa terjadi jika kita bicara dengannya.

Seandainya melalui jalur vertikal (jalur kepemimpinan) ini menemui jalan buntu, lakukan gerakan lateral.  Tawarkan keahlian yang kita miliki lintas departemen untuk memperluas pengaruh kita di dalam perusahaan.

Dengan begitu, keberadaan kita bisa terlihat tak hanya di internal departemen. Peluang untuk "dilirik" pimpinan departemen lain menjadi terbuka.

Jika perusahan tidak dapat menawarkan peningkatan karir baik secara vertikal maupun perpindahan posisi lintas departemen, ini saatnya untuk mencari peluang baru. Beranilah mengambil risiko untuk keluar dari zona nyaman di perusahaan yang membuat karir kita jalan di tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun