Catatan kaki:
1. Domis, H.I, 1836. De Residentie Pasoeroeang. Gravenhage: Gedrukt bij H SJ De Groot, MDCCCXXXVI
2. Kasdi, 2003: 171-172
3. Breman, Jan. 2014. Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa (1720-1870). Yayasan Pustaka Obor, hal 61
4. Moeslim Dalid, Kotapraja Malang 50 Tahun, (Malang: 50 Tahun Kotapraja Malang, 1964), hlm. 54
5. Lakeman, P.K.W. 1934. Stadsgemeente Malang 14 April 1914-1934. Malang: G. Kolff & Co, hlm. 24
6. Van Schaik, A. 1996. Malang Beeld van een Stad. Purmerend Asia Maior, hlm. 19
7. A. Van Schaik, op.cit., hlm. 22-23
8. Government Besluit tanggal 28 Mei 1894 No. 2. Dalam Tri Wicaksono, Galih & Â Septina Alrianingrum. Malang Stoomtram Maatschappij Pada Masa Kolonial di Malang Tahun 1901-1930. Jurnal Avatara Volume 5, No. 3, Oktober 2017
9. Tjahaja Timoer 29 Juli 1921 dalam Hudiyono, Kopi dan Gula: Perkebunan di Kawasan Regenschaap Malang, 1832-1942
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI