Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

2020 Artikel Sepanjang Tahun 2020, Ini Baru Luar Biasa

4 Januari 2020   00:06 Diperbarui: 4 Januari 2020   00:05 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber gambar diolah dari Canva)

Nah, bagaimana jika angka 2020 itu kita singkirkan, lalu kita mulai mengerjakan hal-hal sederhana, yang kecil tapi kita senang melakukan pekerjaan tersebut. Mulailah menulis, apapun yang ingin kita tuliskan lalu memublikasikan tulisan itu di media apapun.

Selain mengurangi beban mental dari hal-hal yang perlu kita ingat untuk dilakukan, menyelesaikan pekerjaan kecil, atau proyek mikro kata anak milenial sekarang,  juga dapat memberi kita penghargaan secara emosional. Setiap kali kita menyelesaikan pekerjaan, hal ini menciptakan semacam lingkaran positif yang membuat kita ingin belajar dan melakukan lebih banyak lagi.

ilustrasi (sumber gambar diolah dari Canva)
ilustrasi (sumber gambar diolah dari Canva)

Selain itu, terus-menerus "mengirimkan" pekerjaan kita - mendeklarasikannya selesai dan beralih ke hal berikutnya - dapat mencegah apa yang oleh para psikolog disebut "fiksasi," suatu blok mental yang mencegah kita menemukan wawasan dan pengetahuan berharga. Proyek mikro memungkinkan kita untuk menuai manfaat ini lebih sering. Saat kita membuat sesuatu yang kecil kemudian melepaskannya ke dunia, kita mendapatkan momentum yang mendorong kita untuk melakukannya lagi.

Cara Memunculkan Ide untuk Dieksekusi

Bagaimana caranya memunculkan ide-ide kecil lalu mengeksekusinya menjadi pekerjaan yang nyata?

Mudah kok, yang penting adalah niat kita untuk mengerjakannya. Berikut ini cara memunculkan ide yang sederhana, dan bisa fokus untuk dieksekusi.

Amati, Tiru, Modifikasi

Prinsip yang dikenal baik oleh setiap pelaku usaha, yakni dengan mengamati, meniru dan memodifikasi produk atau karya orang lain. Begitu pula dengan menulis.

Saya tidak menyuruh untuk plagiarisme lho ya. Ada perbedaan penting antara dua hal berikut ini:

  1. Mengolah kembali karya orang lain ke dalam kreasi unik kita sendiri.
  2. Menyalin karya orang lain tanpa memberi mereka penghargaan.

Yang pertama adalah seni; yang kedua adalah plagiarisme.

Cara paling mudah untuk menyelesaikan pekerjaan kecil adalah dengan menyalin karya orang lain, kemudian memberi sentuhan identitas kita sendiri yang khas sehingga bisa tampil berbeda. Sekali lagi, ini bukan jenis plagiarisme.

"Apa yang dipahami oleh seniman yang baik adalah tidak ada yang datang dari mana-mana," tulis Austin Kleon dalam buku Steal Like An Artist. "Semua karya kreatif dibangun berdasarkan apa yang datang sebelumnya. Tidak ada yang benar-benar asli. " Dan menyalin, menurutnya, adalah cara kita belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun