Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hijrah, Haji, dan Hidup Berkah Bersama Danamon Syariah

19 Desember 2019   11:43 Diperbarui: 19 Desember 2019   11:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merencanakan ibadah haji sejak dini bersama Tabungan Haji Danamon Syariah (dokpri)

Dengan menjalankan prinsip ekonomi syariah, umat Islam juga akan mendapatkan keberkahan dan ketenangan hati. Dalam sistem ekonomi syariah, akad yang dilakukan juga sangat jelas, tidak ada wilayah abu-abu atau yang bersifat gharar (spekulasi).

Begitu pula dengan Produk dan layanan Syariah yang disediakan Bank Danamon. Pengelolaan dana nasabah dilakukan melalui skema Mudharabah (bagi hasil) atau Wadiah (tabungan aman) sesuai dengan prinsip perbankan Syariah.

Dengan menyediakan layanan yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan, Danamon Syariah membantu kita mewujudkan niat suci beribadah seperti Umrah, Haji, Qurban hingga Zakat dalam rangka memulai hijrah dan menggapai hidup yang berkah.

Merencanakan Ibadah Haji Dengan Metode Goals With Intention

Banyak orang yang menyebut keinginan untuk mencapai suatu tujuan itu sebagai resolusi. Termasuk pula di dalamnya adalah resolusi beribadah seperti umrah atau haji. Namun, resolusi jika tidak diiringi dengan niat dan ikhtiar sudah pasti tidak akan bisa menjadi kenyataan.

Karena itu, saya lebih suka menyebut resolusi itu sebagai Goals With Intention, Tujuan dengan Niat. Tujuan itu orientasinya masa depan, sedangkan niat berakar pada masa kini. Karena tujuan ada di masa depan dan pada tingkat tertentu merupakan sebuah abstraksi, mereka lebih merupakan produk dari pikiran.

Niat, yang berakar pada pengalaman langsung kita saat ini, cenderung berasal dari hati. Jadi, mengapa saya harus membatasi diri pada tujuan yang didasarkan pada pikiran atau niat yang berpusat pada hati ketika saya bisa memiliki keduanya?

Tujuan akan memotivasi kita dan dan memberikan makna bagi kehidupan kita. Digabungkan dengan niat, kita akan mendapatkan kebaikan dari kolaborasi pikiran dan hati. Tujuan yang semacam ini tentunya akan dapat kita terapkan dengan sebuah niat dalam keseharian kita.

Ilustrasi mudahnya seperti ini:

Di Indonesia, pelaksanaan ibadah haji pada dasarnya dibagi dua, yakni Haji ONH Plus dan Haij Reguler. Untuk Haji ONH Plus, biayanya lebih besar 3 kali lipat, namun masa tunggunya cuma sebentar.  Terkadang bisa pada tahun itu juga, tergantung kuota haji yang ada. Pelaksanaan ibadah hajinya pun tidak lama, sekitar satu minggu saja.

Sementara untuk Haji Reguler, besarnya ongkos naik haji (ONH) lebih terjangkau, sekitar 35 juta rupiah yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Namun masa tunggunya terlalu lama, bisa mencapai belasan tahun tergantung ketersediaan kuota haji di daerah tempat kita mendaftar.

Dengan masa tunggu haji yang begitu lama, ongkos naik haji hingga jadwal keberangkatan tentu akan bertambah besar jumlahnya. Misalnya ongkos naik haji tahun ini adalah 35 juta rupiah, dan kenaikan ongkos haji maksimal 5 juta setiap tahun. Bila masa tunggu haji kita 5 tahun, maka ongkos naik haji pada tahun 2023 sebesar 60 juta rupiah. Kita bisa menghitung sendiri apabila masa tunggu haji itu selama 10 atau 20 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun