Pada 14 Oktober 1944, Pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia menyetujui dibentuknya Lasjkar Hisboellah di Jakarta. Laskar ini secara khusus beranggotakan pemuda-pemuda Islam se-Jawa dan Madura.
Berbekal pengetahuan militer modern dari tentara Jepang, para pemuda Islam kemudian kembali ke daerahnya masing-masing dan membentuk satuan-satuan paramiliter. Para kyai di pesantren-pesantren juga membentuk satuan-satuan paramiliter baru dan kelak disebut Sabilillah. Santri dan warga sekitar pesantren, adalah anggota utama dari pasukan Sabilillah ini.
Referensi:
Alwi, Des. 2012. Â Pertempuran Surabaya: November 1945. Â Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.
Ayyuhanafiq. 2013. Â Garis Depan Pertempuran Lasykar Hizbullah. Yogyakarta: Azza Grafika.
Hasyim Latief. 1995. Â Lasjkar Hisboellah. Surabaya: LTN PBNU.
Kuntowijoyo. 1997. Sejarah Perjuangan Hizbullah Sabilillah Divisi Sunan Bonang. Yayasan Bhakti Utama Surakarta dan MSI Yogyakarta.
Marwati Djoened Poesponegoro et. al. 1984. Sejarah Nasional Indonesia . Jilid 6. Jakarta : Balai Pustaka.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1986. 30 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: PT Citra Lamtoro Gung Persada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H