Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah WhatsApp Vs Google Classroom, Lebih Baik Mana?

7 November 2019   23:03 Diperbarui: 8 November 2019   17:01 7721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kulwap, guru tidak bisa membuat tugas dan memberi nilai. Di sinilah letak keunggulan utama Google Classroom. Selain itu, Kulwap juga tidak mendukung adanya batas waktu pembelajaran secara otomatis. Kalau kelasnya ingin selesai, harus diberitahukan dulu pada semua anggota grup.

Di Google Classroom, guru bisa memberi batas waktu kapan pelajaran itu berakhir. Setelah itu, mereka bisa mengarsipkan materi pelajarannya. 

Jika diarsipkan, materi pelajaran itu dihapus dari beranda dan ditempatkan di area Kelas Arsip untuk membantu guru mengatur kelas mereka saat ini. 

Saat sebuah materi kelas diarsipkan, guru dan siswa dapat melihatnya sewaktu-waktu, tetapi tidak akan dapat mengubahnya hingga dipulihkan.

Google Classroom Lebih Baik untuk Proses Belajar Mengajar

Dari ulasan yang ada di playstore, banyak guru atau pengajar yang merasa terbantu dengan Google Classroom. Sayangnya, di Indonesia sendiri jarang ada guru hingga dosen yang memanfaatkan aplikasi edukasi yang luar biasa ini. 

Sangat sedikit tenaga pengajar seperti guru putri saya yang berani mentransformasikan proses belajar mengajarnya secara digital.

Selama ini, ada kesan proses digitalisasi pengajaran itu hanya sebatas memanfaatkan internet, aplikasi perpesanan atau website saja. Saya sering mendapati, dosen kerap menuliskan materi kuliah atau tugas yang diberikan pada mahasiswa di blog pribadinya. Mahasiswa diminta untuk mengunjungi blog pribadi tersebut, kemudian menyelesaikan tugas mereka secara manual!

Jika seperti ini, yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Siswa hanya bisa membaca saja, tanpa bisa bertanya atau berinteraksi secara langsung dalam satu media. 

Berbeda dengan Google Classroom, saat guru memberitahu kelas akan dimulai, yang terjadi adalah proses belajar mengajar secara real time, tanpa perlu saling tatap muka. Siswa bisa bertanya dan guru bisa menjawabnya secara langsung saat itu juga.

Sejak dibangun dalam bentuk aplikasi seluler, Google Classroom memungkinkan penggunanya (guru atau siswa) mengambil foto secara langsung dan melampirkannya ke tugas mereka. Selain itu, kita juga bisa berbagi file dari aplikasi lain, dan yang istimewa lagi, Google Classroom mendukung akses offline.

Berbeda dengan produk Google lainnya, Google Classroom, sebagai bagian dari G Suite for Education, tidak menampilkan iklan apa pun dalam antarmuka aplikasinya. Lebih dari itu, data pengguna tidak dipindai atau digunakan untuk tujuan periklanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun