Kalau kamu bukan fashionista alias penggemar fashion, kemungkinan besar kamu tidak kenal nama Amancio Ortega. Jadi, siapa wirausahawan misterius yang kekayaannya mencapai lebih dari $ 65 miliar dan merupakan salah satu orang terkaya di dunia ini?
Amancio Ortega adalah pendiri grup busana Inditex, perusahaan yang menguasai jaringan toko pakaian dan aksesoris Zara. Sebagai merek pakaian, Zara tidak seperti yang lain. Cara terbaik untuk menggambarkan bagaimana Amancio Ortega mengoperasikan Zara adalah 'cepat'.
Mengintip Strategi Marketing dari Zara
Biasanya, merek pakaian merilis koleksi yang sama dalam satu tahun: satu untuk musim semi/musim panas dan satu lagi untuk musim gugur/musim dingin.Â
Merek pakaian dan toko-toko ritel pakaian lain yang tradisional mencoba memprediksi tren mode setahun sebelumnya. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk merancang, merencanakan, dan meluncurkan koleksi mereka.
Sebagian besar merek pakaian beroperasi menggunakan pendekatan top-down, di mana desain mereka didasarkan pada apa yang mereka prediksi akan menjadi populer musim depan.Â
Dengan kata lain, ini adalah metode spekulatif yang mungkin atau tidak dapat terbayar lunas. Keputusan dibuat di atas oleh perusahaan, yang memutuskan barang dagangan apa yang ingin mereka jual pada konsumen.
Tapi Zara membalikkan cara produksi dan pemasaran yang konvensional ini. Zara mendesain, memproduksi, mendistribusikan, dan menjual koleksinya hanya dalam empat minggu, berbanding terbalik dengan kompetitornya yang butuh waktu beberapa bulan untuk melakukan hal yang sama.
Dalam hal desain produk, Zara melakukan pendekatan bottom-up. Alih-alih memprediksi mode yang akan populer, Zara justru mempopulerkan mode yang sebelumnya tidak dilihat sebagai tren.Â
Eksekutif Zara terus-menerus mengumpulkan informasi tentang apa yang diinginkan konsumen langsung dari sumbernya. Para pengintai pergi ke jalan-jalan dan di mal-mal kota untuk melihat apa yang dikenakan orang-orang.Â
Manajer toko memperhatikan seperti apa selera pelanggan, yang dilaporkan kembali ke kantor pusat dan kemudian dirancang oleh desainer mereka.
Pendekatan bottom-up ini berarti desain yang dibuat Zara berdasarkan umpan balik instan langsung dari konsumen dan dirancang sesuai dengan preferensi regional. Apa yang menjadi tren di Inggris belum tentu sama dengan yang populer di Amerika Serikat.Â
Strategi seperti ini juga memungkinkan toko-toko pengecer merek Zara menjadi populer di seluruh dunia dan melayani langsung apa yang diinginkan orang-orang di wilayah mereka.
Zara dan Popularitas Celana Cingkrang
Kalau kamu melihat koleksi terbaru di situs resmi Zara (cabang Indonesia atau negara lainnya), kamu akan melihat beberapa jenis model celana panjang yang dibuat terpotong lebih pendek, alias cingkrang.Â
Dalam bahasa fashion, celana cingkrang disebut cropped pants atau cropped trousers (pants: Amerika, trousers: Inggris).
Celana model ini juga sering disebut sebagai ankle swinger karena pergelangan kaki pemakainya terbuka. Celana cingkrang menjadi salah satu desain celana yang paling populer yang biasanya dipakai di musim panas.
Pemandangan kaum pria yang pergelangan kakinya telanjang biasanya hanya bisa dijumpai di pantai-pantai saat musim panas. Namun,Â
Industri mode telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, dan desain serta gaya baru telah memengaruhi semua item pakaian.Â
Dari yang hanya bisa terlihat di pantai, sekarang mode celana yang digulung atau dipotong lebih pendek alias cingkrang sudah sering terlihat di jalan-jalan umum.
Model ini dianggap banyak dipengaruhi gaya busana Jack Kerouac, novelis Amerika Serikat pada periode tahun 1950-an.Â
Sementara dalam buku biografi David Bowie: The Oral History yang ditulis Dylan Jones, penyanyi sekaligus fashionista asal Inggris ini mengatakan ada dua mode fashion di Inggris: pertama adalah mode tahun 61-an bergaya Kennedy (entah seperti apa), dan satu lagi adalah celana yang dipotong tiga inchi (7,62 cm) diatas pergelangan kaki.
Alasan Celana Dibuat Cingkrang
Batas tiga sampai empat inci di atas pergelangan kaki dianggap ukuran standar dari model celana ankle swinger atau cropped trousers. Mengapa harus digulung atau dipotong sepanjang itu?
Satu alasan utama menurut pemerhati fashion pria adalah supaya pemakainya bisa memamerkan detail sepatu mereka!. Jika pria mengenakan celana yang terlalu panjang, hingga menutupi seluruh alas kaki, detail sepatu mereka tak akan terlihat.Â
Panjang 3-4 inchi dianggap sebagai batas yang wajar: tidak terlalu pendek seperti celana pendek biasa, namun masih bisa memperlihatkan detail sepatu yang dikenakan.
Perubahan besar pada pakaian pria ini juga memiliki efek yang tidak terduga pada etiket sepatu. Alih-alih bertelanjang alias tidak mengenakan kaus kaki, kaum pria di luar negeri memilih untuk mengenakan kaus kaki tersembunyi.Â
Maksudnya, panjang kaus kakinya hanya sampai di bawah pergelangan kaki atau kaus kaki balet. Kaum pria di negara-negara Eropa menganggap mengenakan sepatu tanpa kaus kaki adalah sesuatu yang menjijikkan.
Jika celana cingkrang dianggap sebagai mode busana oleh kaum pria fashionista di negara-negara barat, di Indonesia celana cingkrang malah diidentikkan dengan paham radikalisme.Â
Sampai-sampai beredar meme yang menjadi trending topic di dunia maya, "Celana cingkrang radikal, rok mini readycall."Â
Meme dan tagar ini tentu saja menyindir pernyataan pejabat pemerintah yang terlalu mengurusi celana cingkrang dan mengidentikkannya dengan paham radikalisme. Sementara pemakai rok mini dianggap bentuk kebebasan berekspresi.
Sampai Batas Mana Celana Cingkrang Dianggap Radikal?
Dalam buku Father of Lions: How One Man defied ISIS and Saved Mosul Zoo, penulis Louise Callaghan menggambarkan tokoh utamanya Hakam, dicurigai tentara ISIS di kota Mosul karena memakai celana terlalu panjang.Â
Peraturan dari militan ISIS adalah batas bawah celana harus 5 inchi di atas pergelangan kaki karena menganggap Nabi Muhammad SAW juga mengenakan model celana seperti itu.
Sampai sekarang tidak ada yang tahu, seberapa panjang sebuah celana dianggap cingkrang, atau seperti apa definisi celana cingkrang yang radikal.Â
Apakah jika potongannya 3 inchi di atas mata kaki sudah dianggap cingkrang tapi wajar? Atau jika lebih dari itu dianggap cingkrang dan radikal?
Yang jelas, mengaitkan panjang pendeknya celana dengan paham radikal adalah pemikiran yang gagal paham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H