Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerusuhan di Wamena yang Nyaris Kita Abaikan

24 September 2019   21:39 Diperbarui: 24 September 2019   21:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerusuhan di Wamena (sumber foto: Antara Foto/Marius Wonyewun melalui CNNIndonesia.com)

Kerusuhan di Wamena dipicu oleh kabar hoaks terkait ucapan rasis. Menurut Kombes AM Kamal, aksi kerusuhan itu berawal dari tawuran pelajar.

"Bertempat di Jalan Yos Sudarso, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, telah terjadi penyerangan ke Sekolah Yapis Wamena oleh anak sekolah SMA PGRI (Senin, 23/9)," tutur Kamal.

Menurut Kamal, pelajar SMA PGRI yang datang tergabung dengan masyarakat dengan jumlah massa sekitar 200 orang. Mereka berdemonstrasi di halaman sekolah sambil mengajak pihak sekolah Yayasan Yapis ikut serta.

"Namun sekolah Yapis tidak mau ikut demonstrasi sehingga anak sekolah yayasan Yapis melakukan perlawanan," ujarnya.

Aksi perkelahian tersebut, lanjut Kamal, langsung meluas dengan membuat terjadinya pembakaran beberapa fasilitas pemerintah, fasilitas umum dan pribadi di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Aparat gabungan TNI dan Polri pun langsung berupaya menenangkan massa.

"Terkait dengan isu ucapan rasisme itu tidak benar. Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis."

Akibat kerusuhan tersebut, ribuan warga memilih untuk mengungsi ke markas polisi dan TNI sejak Senin, 23 September 2019.

"Ada ribuan masyarakat mengungsi di mapolsek, mapolres, dan kodim. Sampai Selasa pagi ini mereka masih mengungsi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal kepada Liputan6.com.

Untuk mencegah beredarnya kabar hoaks terkait kerusuhan di Wamena, pemerintah langsung memutus akses internet, dan hanya menyisakan saluran komunikasi melalui telpon dan SMS.

Selain itu, gabungan aparat kepolisian dan TNI juga masih terus berjaga-jaga di beberapa obyek vital serta berpatroli untuk mencegah aksi penjarahan pada rumah-rumah penduduk yang ditinggalkan karena mengungsi.

Nyaris terabaikannya berita kerusuhan di Wamena mohon dimaklumi. Energi dan perhatian hampir seluruh penduduk Indonesia saat ini sudah terkuras untuk mengikuti perkembangan informasi seputar demo mahasiswa dan rapat pembahasan RUU di DPR. Hingga peristiwa kerusuhan tragis di Wamena sampai luput dari perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun