Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

5 Jenis Musik yang Bisa Membuatmu Lebih Produktif

20 Agustus 2019   10:56 Diperbarui: 21 Agustus 2019   03:11 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (dokumentasi Himam Miladi)

Anak saya senang mendengarkan soundtrack serial Lego Ninjago yang dimainkan The Fold. Ketika saya tanya mengapa kok suka dengan lagu itu, anak saya menjawab, "Seperti jadi Ninjago beneran Pak."

Musik memang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ia tak hanya karya seni, namun juga sebuah kebutuhan.

Melalui alunannya, musik memiliki cara yang unik untuk merembes melalui sudut-sudut kosong dan mengisi lingkungan dengan substansinya. Musik dapat membantu kita menjadi rileks, membuat mata kita berkaca-kaca, atau bahkan merasa lebih hidup.

Kita menggunakan musik untuk mengatur nada lingkungan dan suasana hati. Entah itu saat kita bersantai setelah bekerja, atau ketika mengadakan pesta.  Namun di zaman ketika banyak dari kita menghabiskan waktu menatap layar komputer, musik juga menjadi alat untuk melarikan diri dari gangguan luar atau tugas-tugas yang membosankan.

Musik juga bisa mengatur ritme kerja, membuat kita menjadi lebih fokus pada pekerjaan dan lebih produktif. Setidaknya itu menurut hasil penelitian Teresa Lesiuk, seorang asisten profesor dalam program terapi musik di University of Miami. 

Setelah melakukan penelitian tentang efek mendengarkan musik pada kinerja kerja, Dr. Lesiuk sampai pada kesimpulan bahwa "mereka yang mendengarkan musik dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dan memiliki ide yang lebih baik daripada yang tidak mendengarkan musik."

Tapi, tidak semua jenis musik bisa membuat kita lebih produktif. Beberapa penelitian lain telah menunjukkan bahwa musik populer malah bisa mengganggu pemahaman membaca dan pemrosesan informasi.

Jadi, kita bisa mengambil manfaat positif dari musik dalam pekerjaan. Namun pengaruhnya terhadap produktivitas tergantung pada situasi dan jenis musik. 

Apakah ada jenis musik yang memiliki efek negatif terhadap produktivitas kerja?

Saat bekerja, saya cenderung suka dengan suasana hening dan sulit untuk berkonsentrasi kalau ada orang berbicara. Begitu pula saat mendengarkan musik, lirik yang ada di dalamnya bisa mengganggu fokus kerja saya.

Ternyata saya tidak sendirian. Musik dapat dianggap sebagai bentuk multi-tasking, di mana pendengar beralih bolak-balik antara pekerjaan dan musik yang mereka dengarkan. Padahal semestinya musik itu memainkan perannya sebagai latar belakang saja.

Menurut penelitian Dr. Haake, lirik lagu adalah salah satu faktor yang menyebabkan musik tertentu bisa mengganggu fokus seseorang, alih-alih membuatnya lebih membantu produktivitas pendengarnya.

Selain lirik lagu, faktor lain yang bisa membuat musik itu mengganggu kinerja pendengarnya adalah:

Struktur musik yang rumit. Lagu-lagu dengan struktur musik yang lebih kompleks, seperti "Muffin Man" karya Frank Zappa dapat lebih mengganggu pendengar jika dibandingkan dengan lagu-lagu dengan struktur tiga chord yang sederhana, seperti "Leaving on a Jet Plane" karya John Denver.

Kebiasaan mendengarkan. Jika seseorang tidak terbiasa mendengarkan musik saat bekerja, hal ini jelas akan mengganggu konsentrasinya. Begitu pula sebaliknya, jika kita terbiasa mendengarkan musik saat bekerja, itu akan bermanfaat dan bukan menjadi gangguan.

Tingkat Kesulitan pekerjaan. Jika seseorang membutuhkan lebih banyak pemikiran dan fokus untuk menyelesaikan tugas, musik dapat membuatnya lebih sulit untuk bekerja secara efisien.

Kontrol. Ketika musik disajikan pada seseorang, biasanya lebih mengganggu daripada jika orang itu memilih sendiri jenis musik yang disukainya.

Meskipun hasil penelitian itu tidak bisa dijadikan skenario satu ukuran untuk semua orang, ada beberapa jenis musik yang dianggap lebih baik untuk didengarkan saat Anda bekerja. Apa saja jenis musiknya?

1. Musik Klasik. 

Ketika kita memikirkan musik klasik, komponis seperti Bach, Vivaldi, Monteverdi dan Handel muncul dalam pikiran kita. Dalam sebuah penelitian, tujuh dari delapan ahli radiologi menemukan bahwa musik barok (musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750) dapat meningkatkan suasana hati dan konsentrasi pada pekerjaan mereka.

Kalau kamu ingin memulai, coba tempo cepat yang dimainkan Vivaldi dalam "Four Seasons", atau irama ala militer yang dibangun Bach dalam Brandenburg Concerto.


2. Musik Alam. 

Mendengarkan suara-suara alam yang menenangkan seperti air yang mengalir, curah hujan, dan gemerisik dedaunan dapat meningkatkan fungsi dan konsentrasi kognitif. Sementara suara-suara yang menggelegar seperti petir, panggilan burung dan suara-suara binatang yang keras dapat mengganggu konsentrasi kerja.

3. Musik Epik. 

Musik yang bernuansa fantasi atau futuristik ini dapat membuat kita merasa seperti melakukan sesuatu yang muluk-muluk untuk mengubah dunia. Jenis musik seperti ini dianggap bisa memberdayakan dan mengangkat motivasi pendengarnya.  

Jadi, jika kamu merasa lelah dan tidak bersemangat selama bekerja, coba dengarkan beberapa musik epik untuk memberi dorongan motivasi ekstra.


4. Musik Video Game. 

Musik dari video game adalah pilihan yang bagus untuk memberi dorongan produktivitas kerja karena komposisinya dirancang khusus untuk memberi semangat dan meningkatkan pengalaman bermain game. Seperti yang dirasakan anak saya saat mendengarkan soundtrack Ninjago, dia merasa seolah larut dalam pengalaman menjadi ninja.  Kalau penasaran, coba soundtrack Civilization, atau salah satu dari soundtrack SimCity.

5. Musik Ambient. 

Jika kamu merasa stres di tempat kerja, cobalah musik ambient. Dalam serangkaian percobaan untuk melihat efek kebisingan pada pemikiran kreatif, para peneliti di University of Illinois di Urbana-Champaign meminta partisipan melakukan brainstorming ide untuk produk-produk baru sementara mereka terpapar pada berbagai tingkat kebisingan latar belakang. 

Menurut hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Consumer Research, tingkat kebisingan sekitar yang khas dari kedai kopi yang ramai, sekitar 70 desibel, dapat meningkatkan kinerja dibandingkan dengan suasana tenang yang tingkat kebisingannya 50 desibel.

Kalau kamu malas pergi ke kedai kopi hanya untuk mendapatkan suasana bising yang khas, cobalah buka Coffitivity. Situs ini (dibuat karena terinspirasi dari hasil penelitian seperti di atas) memainkan soundtrack kedai kopi lengkap dengan suara mesin espresso dan latar obrolan pengunjung kedai.

Nah, itu tadi 5 jenis musik yang bisa membuatmu lebih fokus pada pekerjaan sehingga menjadi lebih produktif. Sekali lagi, ini juga tergantung dari faktor kebiasaan seseorang. Lebih suka keheningan, atau bekerja sambil mendengarkan lantunan musik-musik yang produktif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun