Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi Video Ceramah Ustaz Abdul Somad dan Lembar Halaman yang Hilang

18 Agustus 2019   20:19 Diperbarui: 18 Agustus 2019   20:30 5997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang guru bertanya pada muridnya tentang pelajaran sejarah dunia.

"Udin, siapakah Barrack Obama itu?"

"Penjual es krim, Pak."

Pak Amin, guru tersebut kaget mendengar jawaban Udin. Ia pun bertanya sekali lagi dan Udin tetap memberi jawaban yang sama.

"Udin, apa kamu sudah membaca biografi Barrack Obama yang ada di buku paket?"

"Sudah Pak," jawab Udin tegas.

"Lalu, mengapa jawabanmu Barrack Obama itu penjual es krim?"

"Memang itu yang saya baca di buku paket pak," jawab Udin tanpa ragu.

Pak Amin tidak percaya dengan jawaban Udin. Dimintanya buku paket Udin dan dibukanya pada halaman biografi Obama.

Ketika membuka buku paket Udin, Pak Amin mendapati bagian sejarah Barrack Obama cuma satu halaman dari yang semestinya dua halaman. 

Kisah hidup Obama berhenti pada bagian yang menceritakan masa remajanya, di usia 16 tahun saat ia bekerja sebagai pelayan kedai es krim di kota Honolulu.

Sementara lembar kedua yang menceritakan perjalanan karir Barrack Obama hingga menjadi presiden Amerika Serikat ke-44 hilang. Entah tersobek tidak sengaja atau memang buku milik Udin salah cetak. Pak Amin akhirnya mengerti mengapa Udin ngotot menjawab Barrack Obama adalah penjual es krim.

***

Dari cerita diatas, ada satu pelajaran berharga yang bisa kita ambil hikmahnya. Baik Pak Amin maupun Udin keduanya benar.

Pak Amin sudah benar menganggap jawaban Udin salah karena sepengetahuan Pak Amir berdasarkan buku yang ia baca, Barrack Obama adalah presiden Amerika Serikat dan kenyataannya memang demikian.

Tapi Udin juga benar, tidak sepenuhnya salah. Udin menjawab Barrack Obama penjual es krim berdasarkan pengetahuan dari bukunya, meskipun ternyata ada lembar halaman yang hilang.

Kalau Pak Amin dan Udin benar, mengapa sempat timbul perselisihan diantara mereka berdua?

Karena awalnya Pak Amin tidak tahu bahwa ada lembar halaman yang hilang di buku Udin. Begitu ia tahu, Pak Amin akhirnya memaklumi jawaban muridnya.

Dalam hidup, kita sering mengalami kejadian seperti kisah di atas. Kita sering berbeda pendapat hingga timbul perselisihan tajam karena adanya lembar halaman yang hilang. Adanya perbedaan antara pengetahuan dan pemahaman.

Saat seorang suami berselisih dengan istrinya, redamlah emosi terlebih dahulu. Mungkin ada "lembar halaman yang hilang" yang perlu kita cari tahu.

Ketika ada orangtua berseberangan sikap dengan anaknya, carilah "lembar halaman yang hilang". Jangan langsung melampiaskan kemarahan pada sang anak.

Sama seperti kasus video ceramah Ustad Abdul Somad yang viral karena dianggap melecehkan keyakinan dan kepercayaan agama tertentu. 

Kita harus mencari "lembar halaman yang hilang" supaya tidak mudah tersulut emosi, baik dari pihak yang mendukung UAS maupun mereka yang merasa keyakinannya dilecehkan.

Mungkin halaman yang hilang itu adalah motif di balik penyebaran video. Mungkin pula lembar yang hilang itu adalah ketidakpahaman pemeluk agama lain tentang prinsip "Lakum diinukum waliyadiin" dalam agama Islam.

UAS tidak salah, begitu pula pihak yang tersinggung dan merasa keyakinan mereka dilecehkan. UAS sedang berdakwah di hadapan jamaahnya sendiri, bukan berpidato di depan khalayak umum. 

Wajar apabila dalam dakwah tersebut UAS membenarkan keyakinannya dan menyalahkan keyakinan pihak lain yang tidak sesuai dengan akidah keimanan yang dianutnya.

Saya yakin, begitu pula yang disampaikan pendakwah-pendakwah agama lain di depan orang-orang yang seiman. Karena bagi kita yang beragama, kita selalu menganggap agama kita adalah yang paling benar, sedangkan yang lain salah jalan.

Jadi, dalam menyikapi kontroversi video ceramah UAS, carilah lembar halaman yang hilang tersebut. Supaya tidak timbul perselisihan yang tajam, yang ujungnya malah merusak rasa persatuan diantara kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun