Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Percayalah, Kita Sebenarnya Bangsa yang Kreatif dan Unggul

16 Agustus 2019   14:44 Diperbarui: 16 Agustus 2019   14:52 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"In Spor they have tried to fix my phone for 1 hour, 2 people. Finally came to conclusion that I need to send it to China, it will take 3 weeks to fix and cost SGD 400," tulis Nik Semenov.

Postingan Nik pada 2017 itu sempat menjadi viral dan menuai ragam komentar dari pengguna Facebook lintas negara. Banyak yang bertanya pada Nik dimana alamat tukang reparasi iPhone yang cepat itu, dan tak sedikit pula yang mengamini pengalaman Nik, bahwa tukang reparasi handphone di Indonesia memang canggih dan sangat kreatif.

Sejak dulu, kita adalah bangsa yang kreatif

Dua berita itu hanya setitik debu diantara gurun kreativitas yang bisa dihasilkan bangsa kita. Bahkan kemerdekaan negara kita boleh dikatakan juga buah dari kreativitas para pemudanya.

Ketika para golongan tua semacam Soekarno dan Hatta hanya berniat untuk "menunggu hadiah kemerdekaan" sebagaimana yang dijanjikan Jepang, para pemuda lebih kreatif. Sukarni, Wikana, B.M. Diah, Chaerul Saleh dan pemuda lainnya berpikir kreatif bagaimana cara mempercepat proklamasi kemerdekaan, alih-alih hanya menunggu janji. Maka, terjadilah peristiwa Rengasdengklok yang berujung pada pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno-Hatta.

Kreativitas pula yang membuat kerajaan Majapahit bisa berdiri. Ketika itu, Raden Wijaya bertindak kreatif dengan memanfaatkan kedatangan pasukan Kubilai Khan untuk memukul mundur pasukan Jayakatwang yang sudah menjatuhkan raja Kertanegara. Ketika para pemberontak sudah terdesak dan kalah, giliran Raden Wijaya menghancurkan pasukan Mongol lewat pertempuran di Hujung Galuh.

Kita Semua Bisa Menjadi Jenius Kreatif

Kreativitas itu bukan tentang menemukan sesuatu yang baru, karena di dunia ini tidak ada yang orisinal kecuali ciptaan Tuhan. Bahkan sebuah penemuan atau ide sekalipun bisa lahir karena sudah didahului oleh ide lainnya.

Kreativitas itu seperti menghubungkan titik-titik untuk menggambar. Titiknya sudah ada. Tetapi kita sendiri yang harus memutuskan titik mana yang akan dihubungkan untuk membuat gambar yang indah yang tidak ada sebelumnya.

kutipan dari Steve Jobs (dokumentasi Himam Miladi)
kutipan dari Steve Jobs (dokumentasi Himam Miladi)

Untuk memiliki keajaiban kreativitas terlebih dahulu kita harus memasuki dunia imajinasi. Imajinasi dan kreativitas saling terkait erat. Imajinasi adalah memikirkan sesuatu yang tidak ada, sementara kreativitas adalah melakukan sesuatu yang bermakna dan selaras dengan imajinasi kita.

Nadiem Makarim berimajinasi bagaimana memodifikasi fitur ride sharing seperti yang sudah dilakukan Uber dengan kearifan lokal berupa sepeda motor. Maka lahirlah GoJek. Achmad Zaky berimajinasi bagaimana pengusaha UMKM bisa menjual produk dan layanan mereka secara digital, maka lahirlah Bukalapak.

Ada banyak jenius kreatif yang tersedia di dunia, di Indonesia, bahkan mungkin ada satu atau dua jenius kreatif yang tersedia di rumah kita. Anak-anak kita adalah para jenius yang kreatif karena mereka dapat memasuki dunia imajinasi mereka dengan satu jari. Anak saya hampir selalu berimajinasi tentang mobil terbang ketika dia bermain jepitan jemuran baju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun