Di sebuah masjid menjelang pelaksanaan Hari Raya Iduladha, terjadi perdebatan seru antara pak Dulah dan panitia penyembelihan hewan kurban.
"Maaf pak Dulah, 1 ekor sapi itu untuk 7 orang, tidak bisa untuk 8 orang," kata salah satu panitia.
"Lha terus bagaimana ini? Keluarga saya kan ada 8 orang, masak yang satu orang tidak ikut kebagian kurban?"
"Memang syariatnya begitu pak Dulah," kata panitia dengan muka sudah mulai kesal.
Tak lama kemudian datang kyai Abduh, takmir sekaligus sesepuh kampung. Merasa tidak terima dengan penjelasan panitia di masjid tadi, pak Dulah lalu mengadukan masalahnya pada kyai Abduh. Setelah mendengar duduk persoalannya, kyai Abduh kemudian bertanya pada pak Dulah.
"Pak Dulah tahu berapa tinggi sapi yang pak Dulah jadikan kurban ini?"Â
Pak Dulah menatap heran. Lha wong dia tanya masalah kurban kok sekarang ditanya tinggi hewan sapinya.
"Persisnya ya gak tahu pak Kyai. Mungkin kira-kira se-dada saya."
"Kira-kira bisa gak, pak Dulah atau malah anak pak Dulah yang masih kecil itu langsung naik ke punggung sapi itu?"
"Ya gak bisa pak Kyai kalau gak ada "pancikannya".